Lingga (Antaranews Kepri) - Ingin tahu lebih banyak tentang sejarah Melayu Riau Lingga, Kapolres Lingga AKBP Joko Adi Nugroho menyambangi museum Linggam Cahaya di Daiklingga dengan didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga Muhammad Ishak.
"Bangsa yang besar adalah Bangsa yang mengenal sejarah," kata Kapolres Lingga AKBP Joko Adi Nugroho, kepada Antara, Jumat.
Ia juga menyumbangkan sejumlah uang koin lama, yang sempat dikoleksinya untuk disimpan di museum Linggam Cahaya. Tujuannya adalah agar dapat ikut menyelamatkan dan melestarikan benda warisan budaya bangsa Indonesia, disimpan ditempat yang lebih layak.
"Kita ingin benda-benda warisan budaya bangsa ini tetap terjaga, sehingga museum ini kedepan semakin ramai dikunjungi karena semakin komplit," sebutnya.
Dalam kunjungan tersebut Kapolres juga mengajak beberapa kapolsek di jajarannya untuk, menelusuri tentang berbagai peninggalan bersejarah di Museum Linggam cahaya.
Di museum tersebut Muhammad Ishak yang juga ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga menjelaskan sejarah singkat, tentang kerajaan Riau-Lingga dan Daik Lingga sebagai salah satu ibukota kerajaan kala itu dengan berdirinya situs Istana Damnah.
Kemudian Kapolres Lingga juga diperkenalkan tentang sosok Sultan Mahmud Riayatsyah salah satu sultan kerajaan Riau Lingga yang telah dinobatkan oleh pemerintah sebagai Pahlawan Nasional.
Ishak mengatakan kunjungan dari masyarakat dan pejabat-pejabat penting yang baru berdinas di Kabupaten Lingga adalah sangat baik untuk mempromosikan, berbagai potensi yang dimiliki Museum Linggam cahaya dan mengenal lebih dekat tentang budaya Melayu di Kabupaten Lingga.
"Mereka adalah orang-orang yang sering berdinas diberbagai tempat, sehingga kita berharap ini menjadi bagian promosi dan kami ucapkan terima kasih juga kepada Kapolres yang telah menyumbangkan bagian dari koleksinya," ujarnya. (Antara)
"Bangsa yang besar adalah Bangsa yang mengenal sejarah," kata Kapolres Lingga AKBP Joko Adi Nugroho, kepada Antara, Jumat.
Ia juga menyumbangkan sejumlah uang koin lama, yang sempat dikoleksinya untuk disimpan di museum Linggam Cahaya. Tujuannya adalah agar dapat ikut menyelamatkan dan melestarikan benda warisan budaya bangsa Indonesia, disimpan ditempat yang lebih layak.
"Kita ingin benda-benda warisan budaya bangsa ini tetap terjaga, sehingga museum ini kedepan semakin ramai dikunjungi karena semakin komplit," sebutnya.
Dalam kunjungan tersebut Kapolres juga mengajak beberapa kapolsek di jajarannya untuk, menelusuri tentang berbagai peninggalan bersejarah di Museum Linggam cahaya.
Di museum tersebut Muhammad Ishak yang juga ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga menjelaskan sejarah singkat, tentang kerajaan Riau-Lingga dan Daik Lingga sebagai salah satu ibukota kerajaan kala itu dengan berdirinya situs Istana Damnah.
Kemudian Kapolres Lingga juga diperkenalkan tentang sosok Sultan Mahmud Riayatsyah salah satu sultan kerajaan Riau Lingga yang telah dinobatkan oleh pemerintah sebagai Pahlawan Nasional.
Ishak mengatakan kunjungan dari masyarakat dan pejabat-pejabat penting yang baru berdinas di Kabupaten Lingga adalah sangat baik untuk mempromosikan, berbagai potensi yang dimiliki Museum Linggam cahaya dan mengenal lebih dekat tentang budaya Melayu di Kabupaten Lingga.
"Mereka adalah orang-orang yang sering berdinas diberbagai tempat, sehingga kita berharap ini menjadi bagian promosi dan kami ucapkan terima kasih juga kepada Kapolres yang telah menyumbangkan bagian dari koleksinya," ujarnya. (Antara)