Museum Linggam Cahaya jadi wisata edukasi

id Museum Linggam Cahaya,wisata edukasi lingga

Museum Linggam Cahaya jadi wisata edukasi

Pengunjung Museum Linggam Cahaya (Antaranews Kepri/Nurjali)

Ke depan kita akan genjot lagi untuk mengimbau kepada masyarakat dan pelajar untuk memanfaatkan Museum Linggam Cahaya sebagai sarana edukasi
Lingga (Anataranews kepri) - Museum Linggam Cahaya di kawasan Istana Damnah Ibukota Kabupaten Lingga Daiklingga, menjadi obyek wisata edukasi di Kabupaten Lingga dengan pengunjung terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Peningkatan jumlah pengunjung ke museum itu tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam membenahi dan mempromosikan obyek wisata di Lingga, termasuk mengimbau setiap sekolah untuk berkunjung ke museum yang menyimpan sejumlah sejarah dan budaya Melayu di Bunda tanah Melayu.

"Jika dibandingkan dengan tahun 2016, di tahun 2017 yang lalu ada peningkatan mencapai 82,47 persen, pengunjung yang datang ke museum atau dari 3.757 orang di tahun 2016 pada 2017 meningkat jadi 6.858 orang," kata Muhammad Ishak Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga kepada Antara, Senin.

Pengunjung terbanyak adalah dari kalangan pelajar yang meningkat sekitar 130, 49 persen kemudian dari kalangan guru dan dosen meningkat 90,24 persen sementara untuk kalangan sekitar umum 82, 88 persen. Peningkatan kunjungan dari kalangan pelajar ini didorong dari upaya pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga untuk memanfaatkan museum satu-satunya di Kabupaten Lingga ini sebagai sarana edukasi.

Selain itu beberapa kegiatan yang diselenggarakan di Kabupaten Lingga juga turut menjadikan museum Linggam Cahaya sebagai wisata edukasi sejarah peradaban Melayu di Kabupaten Lingga, salah satunya adalah kegiatan Tamadun Melayu antarbangsa yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dimana dalam kegiatan tersebut Dinas Kebudayaan menggelar pameran yang melibatkan lembaga, seperti BPCP Batusangkar, Dinas Perpustakaan dan arsip daerah Provinsi Kepri serta OPD lainnya.

Faktor sarana transportasi kapal Roro yang melayani rute Dabo-Daik juga memiliki peran penting dalam peningkatan pengunjung, hal ini membuat para pengunjung dari Dabo yang merupakan daerah terpadat di Kabupaten Lingga dapat dengan mudah untuk berkunjung ke Daik dengan biaya yang terjangkau bagi kalangan pelajar, selain itu jalan untuk menuju ke museum juga mudah diakses dengan infrastruktur yang hampir semuanya beraspal.

"Ke depan kita akan genjot lagi untuk mengimbau kepada masyarakat dan pelajar untuk memanfaatkan Museum Linggam Cahaya sebagai sarana edukasi," ucapnya.

Untuk lebih meningkatkan kualitas sarana prasarana di Museum Linggam Cahaya, akan terus berikhtiar melakukan berbagai perencanaan tidak saja peningkatan koleksi benda-benda bersejarah namun beberapa bangunan pendukung seperti gudang, ruang audio visual, dan bangunan pendukung lainnya akan dibuat perencanaan teknisnya, hal ini bertujuan agar para pengunjung museum lebih terpuaskan saat berkunjung ke museum.

"Kita juga mempersiapkan perencanaan pengumpulan dan penerjemahan naskah-naskah kuno/manuskrip yang berhubungan dengan sejarah Melayu dan Kabupaten Lingga," sebutnya.

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE