Batam (Antaranews Kepri) - Kapal Muatan Berkat Anugerah yang tenggelam di Perairan Kabupaten Lingga Kepulauan Riau, Minggu, diketahui mengangkut bahan pangan untuk dibawa ke Kota Batam Kepulauan Riau.
Berdasarkan keterangan Polairud Polres Lingga, kapal GT 20 itu membawa 10 ton kelapa bulat dan 5 ton pisang yang dibawa dari Nipah Panjang Jambi dengan tujuan Pelabuhan Bagan Piayu Kecamatan Se Beduk Kota Batam.
Baca juga: Korban meninggal KM Berkat Anugrah dibawa ke Batam
Selain bahan pangan, kapal yang lepas jangkar pada Sabtu (23/6) sekitar pukul 21.00 WIB itu juga mengangkut 13 orang yang terdiri dari seorang nahkoda, seorang kepala kamar mesin, dua klasi dan 9 orang penumpang.
Dari keterangan saksi yang dihimpun Polairud, sebelum kandas dan terbalik, kapal dihempas gelombang besar pada Minggu (24/6) sekitar pukul 7.20 WIB.
Namun, pertolongan baru datang lepas tengah hari, saat MV Oceanna kebetulan lalu di perairan tersebut dan melihat sejumlah orang yang terombang-ambing di tengah laut. Tim Oceana langsung berkoordinasi dengan Polres Lingga dan menyelamatkan 12 penumpang, seorang di antaranya sudah meninggal.
Baca juga: Kapal Nipah Panjang-Batam tenggelam
Beberapa jam kemudian, setelah dilakukan pencarian, seorang penumpang lainnya ditemukan dalam kondisi selamat. Seluruh korban kemudian dievakuasi ke pelabuhan Tanjung Kelit Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga.
Sebanyak 12 orang korban yang selamat yaitu nahkoda Arif (58) dengan alamat Nipah Panjang, Kepala Kamar Mesin, Adi (28) alamat nipah panjang dan dua orang kelasi yaitu Saril (55) alamat Sumur Sabak dan Syaiful Rahman (15) dengan alamat Nipah Panjang.
Kemudian 9 orang penumpang yaitu Andi Hasbih (13) alamat Batam, Jumadi (21) alamat Nipah Panjang, Andi Rismawati (38) alamat Nipah Panjang, Amat (5) alamat Batam, Sarbini (55) alamat Batam, Selamat Santoso (17) alamat Batam, Nude (70) dan Anre (30) alamat Batam.
Sedangkan seorang korban meninggal atas nama Eri (45) alamat Batam.
Sementara itu, sejak Sabtu, BMKG Batam sudah berkali-kali mengumumkan peringatan dini cuaca yang tidak kondusif untuk pelayaran.
BMKG juga memberikan peringatan yang sama untuk pelaku transportasi udara dan darat, karena hujan disertai angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Kepri pada Minggu.
Berdasarkan keterangan Polairud Polres Lingga, kapal GT 20 itu membawa 10 ton kelapa bulat dan 5 ton pisang yang dibawa dari Nipah Panjang Jambi dengan tujuan Pelabuhan Bagan Piayu Kecamatan Se Beduk Kota Batam.
Baca juga: Korban meninggal KM Berkat Anugrah dibawa ke Batam
Selain bahan pangan, kapal yang lepas jangkar pada Sabtu (23/6) sekitar pukul 21.00 WIB itu juga mengangkut 13 orang yang terdiri dari seorang nahkoda, seorang kepala kamar mesin, dua klasi dan 9 orang penumpang.
Dari keterangan saksi yang dihimpun Polairud, sebelum kandas dan terbalik, kapal dihempas gelombang besar pada Minggu (24/6) sekitar pukul 7.20 WIB.
Namun, pertolongan baru datang lepas tengah hari, saat MV Oceanna kebetulan lalu di perairan tersebut dan melihat sejumlah orang yang terombang-ambing di tengah laut. Tim Oceana langsung berkoordinasi dengan Polres Lingga dan menyelamatkan 12 penumpang, seorang di antaranya sudah meninggal.
Baca juga: Kapal Nipah Panjang-Batam tenggelam
Beberapa jam kemudian, setelah dilakukan pencarian, seorang penumpang lainnya ditemukan dalam kondisi selamat. Seluruh korban kemudian dievakuasi ke pelabuhan Tanjung Kelit Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga.
Sebanyak 12 orang korban yang selamat yaitu nahkoda Arif (58) dengan alamat Nipah Panjang, Kepala Kamar Mesin, Adi (28) alamat nipah panjang dan dua orang kelasi yaitu Saril (55) alamat Sumur Sabak dan Syaiful Rahman (15) dengan alamat Nipah Panjang.
Kemudian 9 orang penumpang yaitu Andi Hasbih (13) alamat Batam, Jumadi (21) alamat Nipah Panjang, Andi Rismawati (38) alamat Nipah Panjang, Amat (5) alamat Batam, Sarbini (55) alamat Batam, Selamat Santoso (17) alamat Batam, Nude (70) dan Anre (30) alamat Batam.
Sedangkan seorang korban meninggal atas nama Eri (45) alamat Batam.
Sementara itu, sejak Sabtu, BMKG Batam sudah berkali-kali mengumumkan peringatan dini cuaca yang tidak kondusif untuk pelayaran.
BMKG juga memberikan peringatan yang sama untuk pelaku transportasi udara dan darat, karena hujan disertai angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Kepri pada Minggu.