Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Gubernur Provinsi Kepri Nurdin Basirun menegaskan seluruh elemen pemerintah dan masyarakat bertanggungjawab terhadap tingginya tingkat pengangguran terbuka (TPT) Provinsi Kepri tahun 2018.

“Ini tanggungjawab kita bersama, bukan hanya Gubernur,” kata Nurdin kepada Antara, Senin (12/11).

Nurdin menyatakan, saat ini Pemprov Kepri terus mendorong berbagai investasi, pemberlakuan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta membangun infrastruktur dalam rangka menciptakan lapangan kerja bagi pekerja lokal atau pemuda tempatan.

“Kita akan menciptakan ikilm investasi yang sehat dan mudah bagi para investor yang akan menginvestasikan uangnya di Kepri. Dengan begitu geliat sektor ekonomi dan pembangunan dapat terwujud dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Nurdin mengimbau generasi muda agar berani mengubah pola pikir mereka untuk mulai berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja, bukan lagi mencari atau menunggu kerja. Apalagi bercita-cita menjadi tenaga honorer atau PNS.

“Provinsi Kepri memiliki begitu banyak potensi usaha. Jika anak-anak muda hanya menunggu dan tidak memanfaatkannya dengan baik, maka potensi pengangguran akan terus meningkat,” imbuhnya.

Potensi usaha yang dimaksud Nurdin tersebut. Antara lain di bidang kepariwisataan, kelautan dan perikanan, pertanian, kuliner, dan sebagainya.

Sebagaimana data yang dirilis oleh BPS pusat. Saat ini Provinsi Kepulauan Riau masuk ke dalam lima besar sebagai provinsi dengan jumlah tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi se Indonesia, yaitu sebesar 7,12 persen.

Menurut BPS, Banten menjadi provinsi dengan TPT tertinggi mencapai 8,52 persen, diikuti Jawa Barat 8,17 persen, Maluku 7,27 persen, Kepri 7,12 persen dan Sulawesi Utara 6,86 persen.

Pewarta : Ogen
Editor : Joko Sulistyo
Copyright © ANTARA 2024