Tanjungpinang (ANTARANews Kepri) - Badan Pengawas Pemilu Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau menggelar acara pembukaan buku pantun yang berhubungan dengan Pemilu 2019.

Ketua Bawaslu RI Abhan, di salah satu hotel di Tanjungpinang, Senin, menyerahkan hadiah kepada peserta terbaik lomba membuat pantun pemilu.

"Saya sangat mengapresiasi dan menyambut baik terbitnya buku `500 Pantun Pemilu`. Ini menarik perhatian untuk meningkatkan pengawasan pemilu," ujarnya.

Abhan mengemukakan lomba menulis pantun merupakan upaya meningkatkan perhatian seluruh elemen masyarakat terhadap pemilu, sekaligus meningkatkan partisipasi pengawasan melalui pendekatan budaya.

"Terbitnya buku 500 pantun pemilu ini merupakan upaya pengembangan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dan semua pihak guna mensukseskan pemilu damai dan santun serta meningkatkan partisipasi pemilihan," kata Abhan.

Selain Abdan, Ketua DKPP serta Ketua dan Komisioner Bawaslu Kepri juga menyerahkan penghargaan kepada para pemenang.

Ketua Bawaslu Tanjungpinang Muhamad Zaini mengatakan, buku pantun pemilu berisi 500 pantun yang sudah diseleksi dewan juri.

Kegiatan tersebut disejalankan dengan agenda rapat kerja daerah Bawaslu Kepri dengan menghadirkan Bawaslu kabupaten dan kota dan Panwaslu Kecamatan se-Kepri.

"Agenda ini diharapkan mampu memberikan spirit dalam proses pencegahan dan pengawasan tahapan pemilu," ujarnya.

Zaini mengemukakan buku berjudul 500 Pantun hasil dari kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif melalui Lomba Menulis Pantun yang berhubungan dengan Pemilu Tahun 2019, bertema "Pemilu Santun Lewat Pantun", diadakan Bawaslu Kota Tanjungpinang, dari tanggal 19-26 Januari 2019.

Buku 500 Pantun merupakan kompilasi pantun terbaik dari seluruh peserta (pelajar, mahasiswa, peserta pemilu/partai politik, penyelenggara pemilu dan masyarakat umum), dan sekaligus pantun partisipasi dari seluruh "stakeholder" (Kapolres, Kajari, Ketua dari berbagai Perguruan Tinggi, Ketua Ormas, OKP, Organisasi Kemahasiswaan).

"Buku tersebut masih dalam proses penyempurnaan, oleh karena itu perlu masukan dari berbagai pihak. Sehingga akan menambah nilai esensi substansial dari buku tersebut," ucapnya.

Sebelumnya pada Sabtu pekan lalu, Bawaslu Tanjungpinang menyelenggarakan audisi 10 peserta terbaik dari setiap kategori peserta lomba, untuk mendeklamasikan karya pantun peserta. Dengan dewan juri dari LAM Kota Tanjungpinang, Dewan penasihat Laksamana Negeri Pantun Tanjungpinang dan Bawaslu Bawaslu Tanjungpinang.

Di antara subtema pantun yang diangkat yaitu, Pemilu damai, bersih, santun, bermartabat, dan berkualitas; Politik dan budaya; Tolak dan Lawan Politik Uang (Money Politic), Isu SARA, Kampanye Hitam; Integritas peserta pemilu; Integritas penyelenggara Pemilu; Pengawasan partisipatif; Peran dan Partisipasi masyarakat; Peran pemilih pemula; Peran pemilih perempuan; Peran RT/RW; Peran partai politik; Peran ASN, TNI, dan Polri.

"Kami berharap buku ini bermanfaat secara nilai filosofis dan menjadi referensi bagi jajaran Bawaslu/Panwaslu secara nasional, peserta pemilu, masyarakat dan semua pihak, yang akan menambah nilai spirit moralitas dalam proses kepemiluan yang berkualitas, dan semakin memperkaya khazanah budaya pantun pemilu. Serta menjadi karya abadi sejarah yang penting dalam dinamika kepemiluan di Kota Tanjungpinang," katanya.

Baca juga: Bawaslu libatkan LAM dalam lomba pantun pemilu

Baca juga: Bawaslu Tanjungpinang gelar lomba menulis pantun pemilu

Baca juga: Bawaslu selidiki caleg PSI kampanye di kampus

Pewarta : Nikolas Panama
Editor : Rusdianto Syafruddin
Copyright © ANTARA 2024