Lingga (ANTARA) - Sempena Hari Museum Nasional, Museum Linggam Cahaya menggelar semarak lomba dengan mempertandingkan berbagai kegiatan edukasi di bidang budaya.
"Sasaran lomba yang kita gelar tidak saja pelajar, dari tingkat, SD/SMP/SMA sederajat, namun ada juga peserta dari anak-anak TK dan PAUD," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga, Muhammad Ishak, kepada Antara, Minggu.
Ia mengatakan kegiatan tersebut digelar selama lima hari, yang puncaknya jatuh pada hari Museum Nasional pada Sabtu (12/10) kemarin.
Kegiatan yang telah digelar kali ketiga itu, berkat adanya sokongan dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik yang telah dialokasikan Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Direktorat Cagar Budaya dan Museum, kepada Museum Linggam Cahaya (MLC), Kabupaten Lingga dengan pos anggaran sebesar Rp450 juta pada tahun 2019 ini.
Dengan adanya bantuan anggaran tersebut, tentu memberikan nilai positif yang sangat membantu bagi Dinas Kebudayaan Lingga, untuk melaksanakan berbagai kegiatan edukasi di bidang budaya kepada anak-anak sekolah sejak usia dini hingga remaja.
"Dengan kegiatan ini kita ingin agar mereka senantiasa mencintai museumnya dengan segala koleksi yang ada, sehingga fungsi museum yang kita bangun akan terus dapat memberikan berbagai manfaat."
"Kalau pada tahun-tahun sebelumnya kita memiliki anggaran yang sangat terbatas, sehingga tidak banyak yang dapat dilakukan, kecuali sebatas memberikan himbauan kepada sekolah agar selalu datang ke MLC," ujarnya.
Dengan adanya bantuan tersebut, dirinya mengaku sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengucapkan ribuan terima kasih kepada Dirjen Kebudayaan Kemendikbud serta kepada Bupati Lingga yang terus memberikan motivasi untuk terus berupaya mendapatkan dana dari pusat.
"Insya Allah, tahun 2020 nanti alokasi DAK nonfisik untuk MLC Lingga akan meningkat lagi menjadi Rp700 jt, dari yang sebelumnya hanya Rp450 juta," ujarnya.
Adanya kenaikan tersebut dikarenakan MLC Kabupaten Lingga, telah melalui tahap verifikasi oleh tim pemerintah pusat sehingga naik menjadi museum tipe B. (Antara)
"Sasaran lomba yang kita gelar tidak saja pelajar, dari tingkat, SD/SMP/SMA sederajat, namun ada juga peserta dari anak-anak TK dan PAUD," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga, Muhammad Ishak, kepada Antara, Minggu.
Ia mengatakan kegiatan tersebut digelar selama lima hari, yang puncaknya jatuh pada hari Museum Nasional pada Sabtu (12/10) kemarin.
Kegiatan yang telah digelar kali ketiga itu, berkat adanya sokongan dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik yang telah dialokasikan Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Direktorat Cagar Budaya dan Museum, kepada Museum Linggam Cahaya (MLC), Kabupaten Lingga dengan pos anggaran sebesar Rp450 juta pada tahun 2019 ini.
Dengan adanya bantuan anggaran tersebut, tentu memberikan nilai positif yang sangat membantu bagi Dinas Kebudayaan Lingga, untuk melaksanakan berbagai kegiatan edukasi di bidang budaya kepada anak-anak sekolah sejak usia dini hingga remaja.
"Dengan kegiatan ini kita ingin agar mereka senantiasa mencintai museumnya dengan segala koleksi yang ada, sehingga fungsi museum yang kita bangun akan terus dapat memberikan berbagai manfaat."
"Kalau pada tahun-tahun sebelumnya kita memiliki anggaran yang sangat terbatas, sehingga tidak banyak yang dapat dilakukan, kecuali sebatas memberikan himbauan kepada sekolah agar selalu datang ke MLC," ujarnya.
Dengan adanya bantuan tersebut, dirinya mengaku sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengucapkan ribuan terima kasih kepada Dirjen Kebudayaan Kemendikbud serta kepada Bupati Lingga yang terus memberikan motivasi untuk terus berupaya mendapatkan dana dari pusat.
"Insya Allah, tahun 2020 nanti alokasi DAK nonfisik untuk MLC Lingga akan meningkat lagi menjadi Rp700 jt, dari yang sebelumnya hanya Rp450 juta," ujarnya.
Adanya kenaikan tersebut dikarenakan MLC Kabupaten Lingga, telah melalui tahap verifikasi oleh tim pemerintah pusat sehingga naik menjadi museum tipe B. (Antara)