Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, akan menyiapkan kebutuhan pokok pangan bagi masyarakat tidak mampu saat karantina zona diberlakukan.
"Sembako ini akan diberikan kepada yang membutuhkan," kata Wali Kota Muhammad Rudi di Batam, Selasa.
Setiap kepala keluarga yang dinilai membutuhkan akan mendapatkan bantuan 20 Kg beras, 3 Kg gula pasir dan 2 Kg minyak goreng, untuk satu bulan.
Penerima bantuan, katanya, bukan hanya yang terdata dan biasa menerima bantuan dari pemerintah, melainkan juga pekerja harian yang tidak bisa mencari nafkah akibat kebijakan itu, seperti ojek, sopir taksi dan pedagang kaki lima.
Sementara bagi warga yang dalam kategori mampu, Wali Kota berharap dapat menghidupi keluarga sendiri selama masa karantina.
Ia mengatakan pihak RT dan RW akan mendata warga yang terdampak ekonomi akibat kebijakan karantina untuk mendapatkan bantuan.
Pria yang juga menjabat Kepala BP Kawasan Batam itu menyatakan pihaknya sedang mengupayakan pengadaan sembako dari luar negeri.
Menurut Wali kota, ketika bahan pokok impor tiba di Batam, maka karantina per zona sudah bisa dilakukan segera.
"Begitu sembako tiba, bisa langsung dikarantina zona pertama. Nanti untuk zona kedua, bisa dari Pemerintah Kota Batam sembakonya. Kalau ini jalan, maka karantina mandiri benar-benar bisa dilakukan. Tujuan memutus mata rantai berkembangnya COVID-19 ini bisa terwujud," kata dia.
"Sembako ini akan diberikan kepada yang membutuhkan," kata Wali Kota Muhammad Rudi di Batam, Selasa.
Setiap kepala keluarga yang dinilai membutuhkan akan mendapatkan bantuan 20 Kg beras, 3 Kg gula pasir dan 2 Kg minyak goreng, untuk satu bulan.
Penerima bantuan, katanya, bukan hanya yang terdata dan biasa menerima bantuan dari pemerintah, melainkan juga pekerja harian yang tidak bisa mencari nafkah akibat kebijakan itu, seperti ojek, sopir taksi dan pedagang kaki lima.
Sementara bagi warga yang dalam kategori mampu, Wali Kota berharap dapat menghidupi keluarga sendiri selama masa karantina.
Ia mengatakan pihak RT dan RW akan mendata warga yang terdampak ekonomi akibat kebijakan karantina untuk mendapatkan bantuan.
Pria yang juga menjabat Kepala BP Kawasan Batam itu menyatakan pihaknya sedang mengupayakan pengadaan sembako dari luar negeri.
Menurut Wali kota, ketika bahan pokok impor tiba di Batam, maka karantina per zona sudah bisa dilakukan segera.
"Begitu sembako tiba, bisa langsung dikarantina zona pertama. Nanti untuk zona kedua, bisa dari Pemerintah Kota Batam sembakonya. Kalau ini jalan, maka karantina mandiri benar-benar bisa dilakukan. Tujuan memutus mata rantai berkembangnya COVID-19 ini bisa terwujud," kata dia.