Batam (ANTARA) - Pasar Jadoel di Kota Batam menyajikan konsep alami buat masyarakat yang rindu suasana alam di kampung halaman, akibat ketatnya penjagaan yang dibuat pemerintah dimasa pandemi COVID-19, pasar unik ini akan diselenggarakan pada tanggal 20-21 Juni 2020 bertempat di Taman Wisata Mata Kucing.
"Konsep ini dibuat, untuk masyarakat yang rindu dengan suasana perkampungan yang alami, dengan konsep wisata tradisional alami ini kita berharap dapat melepas rindu masyarakat Kepri," ujar Silvia Hilda, selaku pegiat Pariwisata Kepri, kepada Antara, Rabu.
Dengan digelarnya Pasar Jadiel di Mata Kucing menurutnya, juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat selain lingkungan yang sehat karena dikelilingi pepohonan, beberapa gerai juga ditata sedemikian rupa dengan jarak-jarak yang telah ditentukan agar masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan.
"Kegiatan ini sebenarnya bukan sebatas iven biasa, tapi lebih kepada wujud keprihatinan kita terhadap kondisi pariwisata yang lumpuh selama pandemi COVID-19 ini," ujarnya.
Pasar yang mulai dipersiapkan pada Minggu (14/06) ini masih sebatas persiapan dan ujicoba, namun respon terlihat cukup baik, baik dari pegiat, komunitas hingga pengunjung.
Ketua Tim Pasar Jadoel Batam, Roweina mengatakan, pasar dengan nuansa tempo dulu ini nantinya juga akan mempersiapkan beberapa fasilitas sesuai dengan anjuran pemerintah, mulai dari petugas pemeriksa kesehatan, suhu tubuh, tempat cuci tangan, penggunaan masker hingga protokol lainnya.
"Ada berbagai produk yang kita sediakan disini, mulai dari makanan jaman dahulu, kerajinan tangan, kesenian hingga wisata alam lainnya, becak hingga berkuda," ujarnya.
"Konsep ini dibuat, untuk masyarakat yang rindu dengan suasana perkampungan yang alami, dengan konsep wisata tradisional alami ini kita berharap dapat melepas rindu masyarakat Kepri," ujar Silvia Hilda, selaku pegiat Pariwisata Kepri, kepada Antara, Rabu.
Dengan digelarnya Pasar Jadiel di Mata Kucing menurutnya, juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat selain lingkungan yang sehat karena dikelilingi pepohonan, beberapa gerai juga ditata sedemikian rupa dengan jarak-jarak yang telah ditentukan agar masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan.
"Kegiatan ini sebenarnya bukan sebatas iven biasa, tapi lebih kepada wujud keprihatinan kita terhadap kondisi pariwisata yang lumpuh selama pandemi COVID-19 ini," ujarnya.
Pasar yang mulai dipersiapkan pada Minggu (14/06) ini masih sebatas persiapan dan ujicoba, namun respon terlihat cukup baik, baik dari pegiat, komunitas hingga pengunjung.
Ketua Tim Pasar Jadoel Batam, Roweina mengatakan, pasar dengan nuansa tempo dulu ini nantinya juga akan mempersiapkan beberapa fasilitas sesuai dengan anjuran pemerintah, mulai dari petugas pemeriksa kesehatan, suhu tubuh, tempat cuci tangan, penggunaan masker hingga protokol lainnya.
"Ada berbagai produk yang kita sediakan disini, mulai dari makanan jaman dahulu, kerajinan tangan, kesenian hingga wisata alam lainnya, becak hingga berkuda," ujarnya.