Dabosingkep (ANTARA) - Tidak seperti biasanya perayaan hari raya tahun baru Imlek 2572 tahun ini tanpa dihiasi lampu lampion dan pembukaan barongsai yang biasa menyapa ke rumah warga satu persatu, pada perayaan Imlek tahun ini masyarakat Tionghua di Lingga hanya menyambut secara sederhana di malam puncak atau tengah malam di hari pertama perayaan imlek.
"Keluarga juga kami larang untuk pulang kampung, dan mereka merayakan imlek di tempat domisili masing-masing sesuai anjuran pemerintah demi kebaikan bersama," ucap Yanto, salah satu warga Tionghua di Dabosingkep.
Dampak pandemi COVID-19 yang belum berakhir, membuat panitia Imlek juga merubah beberapa upacara tradisi perayaan Imlek di Kabupaten Lingga, diantaranya mulai dari tidak adanya kegiatan-kegiatan di keramaian di kelenteng-kelenteng atau tempat ibadah lainnya hingga membatasi kegiatan di luar bersama keluarga dan mudik.
Menurut warga Tionghua lainnya Dennis mengatakan, anjuran tersebut tidak hanya datang dari pemerintah namun dari beberapa tokoh dan sesepuh di masyarakat Tionghua juga memberikan himbauan yang sama, karena pandemi COVID-19 sangat memberikan dampak buruk bagi ekonomi dan kehidupan masyarakat.
"Kita diminta untuk bersabar, semoga tahun baru ini memberikan kemudahan bagi kita semua kedepannya dan pandemi ini segera berakhir," sebutnya.
Dalam pantauan Antara pada perayaan Imlek hari pertama ini, tidak hanya aktfitas ditempat ibadah yang sepi, namun aktifitas di rumah-rumah warga Tionghua juga terlihat seperti biasanya, bahkan pernak-pernik imlek hanya tertata seadanya dan hanya beberapa rumah tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
"Keluarga juga kami larang untuk pulang kampung, dan mereka merayakan imlek di tempat domisili masing-masing sesuai anjuran pemerintah demi kebaikan bersama," ucap Yanto, salah satu warga Tionghua di Dabosingkep.
Dampak pandemi COVID-19 yang belum berakhir, membuat panitia Imlek juga merubah beberapa upacara tradisi perayaan Imlek di Kabupaten Lingga, diantaranya mulai dari tidak adanya kegiatan-kegiatan di keramaian di kelenteng-kelenteng atau tempat ibadah lainnya hingga membatasi kegiatan di luar bersama keluarga dan mudik.
Menurut warga Tionghua lainnya Dennis mengatakan, anjuran tersebut tidak hanya datang dari pemerintah namun dari beberapa tokoh dan sesepuh di masyarakat Tionghua juga memberikan himbauan yang sama, karena pandemi COVID-19 sangat memberikan dampak buruk bagi ekonomi dan kehidupan masyarakat.
"Kita diminta untuk bersabar, semoga tahun baru ini memberikan kemudahan bagi kita semua kedepannya dan pandemi ini segera berakhir," sebutnya.
Dalam pantauan Antara pada perayaan Imlek hari pertama ini, tidak hanya aktfitas ditempat ibadah yang sepi, namun aktifitas di rumah-rumah warga Tionghua juga terlihat seperti biasanya, bahkan pernak-pernik imlek hanya tertata seadanya dan hanya beberapa rumah tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya.