UMKM Batam belum manfaatkan pemasaran digital

id Umkm Batam, pemasaran umkm, pemasaran digital, lisya anggraini, Ahmadiyah entrepreneur centre

UMKM Batam belum manfaatkan pemasaran digital

Warga melalukan transaksi menggunakan QRIS saat membeli produk UMKM dalam pameran di Batam beberapa waktu lalu. (ANTARA/Naim)

Batam (ANTARA) - Pelaku usaha mikro kecil menengah di Kota Batam Kepulauan Riau belum memanfaatkan teknologi digital sebagai ruang pemasaran secara maksimum, meski sebagian sudah mulai memasarkan produknya di media sosial.

"Mereka belum memanfaatkan digital maksimal. Kendalanya mereka belum tahu bahwa ada banyak lapak untuk berjualan daring, " kata Direktur Al Ahmadi Entrepreneurship Center Lisa Anggraini di Batam, Rabu.

Ia menyatakan, banyak pelaku UMKM Batam yang berjualan melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram. Namun belum banyak yang menggunakan marketplace.

Menurut Lisya, kendala utama adalah pelaku UMKM yang tidak mengetahui tata cara, syarat dan prosedur untuk memanfaatkan platform digital.

"Harus ada badan pendamping yang mendampingi untuk bisa masuk Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan sebagainya, " kata Lisya yang bersama lembaganya kerap melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk bisa meningkatkan produktivitas demi menembus pasar ekspor.

Ia berharap pemerintah dapat memberikan fasilitas pendampingan dari mereka yang ahli di bidang pemasaran digital, agar pelaku UMKM bisa meningkatkan pasarnya.

"Jangan sekali datang kemudian selesai. Harus ada pendampingan," kata dia.

Ia menjelaskan masa pandemi COVID-19 dengan berbagai pembatasan kegiatan masyarakat telah mengharuskan pelaku UMKM untuk menjalankan pemasaran digital.

Berdasarkan pengamatannya, dari UMKM yang pernah mendapatkan binaan dari lembaganya, sebanyak 80 persen diantaranya telah berjualan daring.

"Kenyataan, yang jualan gerobakan sudah mempunyai tempelan grabfood, gofood. Tapi tidak mayoritas. Dari yang kami bina, jualannya berdasarkan pesanan," kata Lisya.

Sementara itu, pelaku UMKM Diana menyatakan belum tertarik untuk memanfaatkan digital secara maksimum sebagai sarana pemasaran.

"Saya baru menggunakan WAG perumahan dan WAG pertemanan. Karena modal juga masih sedikit, ketersediaan barangnya juga masih minim. Kalau ada yang pesan saja baru dikerjakan," kata dia.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE