"Travel Bubble" Bintan-Singapura bukan solusi

id Legislator,Travel Bubble Bintan Singapura, bukan solusi

"Travel Bubble" Bintan-Singapura bukan solusi

Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau Sahat Sianturi (Nikolas Panama)

Bintan (ANTARA) - Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau Sahat Sianturi berpendapat "Travel Bubble" atau gelembung perjalanan pariwisata Bintan-Batam-Singapura bukan solusi yang tepat meningkatkan pariwisata di Nongsa, Kota Batam dan Lagoi, Kabupaten Bintan di tengah ancaman virus omicron.

"Kenapa terlalu diharapkan sekali 'Travel Bubble' dalam kondisi yang belum memungkinkan? Kenapa saya katakan belum memungkinkan? Karena kasus COVID-19 di Singapura masih tinggi," kata Sahat, yang diusung PDIP, di Tanjungpinang, Sabtu.

Sahat menolak gelembung perjalanan Bintan-Batam-Singapura dijadikan sebagai satu-satunya solusi untuk menggairahkan sektor pariwisata di saat pemerintah sibuk menangkal omicron masuk ke Indonesia. Kecuali, pihak pengelola kawasan wisata di Lagoi, Bintan dan Nongsa, Batam dapat memastikan seluruh wisatawan asal Singapura tidak membawa COVID-19 ke daerah tersebut.

Menurut dia, peralatan medis yang tersedia di laboraturium kesehatan di Kepri belum mampu mendeteksi omicron sehingga kondisi ini perlu diperhatikan sebelum "Travel Bubble" dibuka.

"Saya juga ingin sektor pariwisata berkembang pesat, namun harus mendahulukan keselamatan masyarakat, petugas karyawan di tempat wisata dan kru kapal yang mengangkut para wisatawan," ujarnya.

Sahat mengemukakan pondasi opini di tengah masyarakat yang terbangun seolah-olah tanpa "Travel Bubble" Bintan- Batam-Singapura sektor pariwisata akan mati. "Travel Bubble" justru potensial menambah masalah baru jika prokotol kesehatan tidak dilaksanakan secara ketat, dan perlengkapan kesehatan kurang memadai.

"Kalau Bintan atau laboraturium di Tanjungpinang, dan Batam memiliki alat yang dapat mendeteksi omicron, tentu ini kabar baik, yang dapat melengkapi prosedur kesehatan di kawasan wisata untuk mencegah COVID-19 dan varian-varian COVID-19," tuturnya.

Sahat menawarkan solusi jangka pendek agar perusahaan perhotelan, resort dan restoran di Lagoi dan Nongsa memperoleh pendapatan untuk bertahan yakni gairahkan wisatawan domestik. Pilihan itu, menurut dia lebih aman, namun belum dilaksanakan secara maksimal melalui program kepariwisataan yang menarik.

"Kalau wisatawan kita bisa ke luar negeri mengeluarkan uang cukup besar, kemungkinkan peluang untuk ke Lagoi dan Nongsa sangat besar. Buat sesuatu yang menarik perhatian wisatawan domestik," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimistis penerapan "travel bubble" akan membangkitkan sektor pariwisata Bintan, yang selama ini terpukul akibat pandemi COVID-19.

"Kemenparekraf telah menyiapkan skema travel bubble di Batam dan Bintan selama satu tahun belakangan," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat meninjau Pelabuhan Bandar Bentan Telani, Jumat.

Bandar Bentan Telani menjadi satu-satunya pintu masuk wisatawan mancanegara (wisman) dalam skema travel bubble yang diterapkan di kawasan Bintan Resort, Lagoi, Bintan.

Menparekraf Sandiaga Uno melihat langsung persiapan di kawasan pariwisata Lagoi yang akan menerima kunjungan wisman langsung dari Singapura mulai tanggal 24 Januari 2022.

Dia didampingi GM PT Bintan Resort Cakrawala Wahab dan Gubernur Ansar Ahmad mensimulasikan semua langkah yang akan dilakukan para wisman saat memasuki pelabuhan Bandar Bentan Telani. Sandiaga Uno mengecek bilik tes usap PCR, mencoba QR Code PeduliLindungi, pengecekan suhu tubuh, dan pemeriksaan keimigrasian.

Bandar Bentan Telani diestimasi selama penerapan "travel bubble" akan menerima 500 orang wisman dari Singapura dalam 8 kali trip perjalanan per harinya. Sebelum masa pandemi, Bandar Bentan Telani mampu menerima 2.400 orang wisman dalam 12 kali trip perjalanan per harinya.

Menparekraf Sandiaga Uno menyatakan jika kawasan Bintan Resort sudah siap untuk memulai travel bubble yang akan segera diumumkan pemerintah.

"Saya nyatakan di sini Bintan siap untuk travel dan bubble. Nanti saya laporkan ke Menko Ekonomi, biar segera diumumkan," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE