Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah Pemadam Kebakaran (UPTD Damkar) Kecamatan Bintan Timur, Nurwendi menyatakan perangkap buaya menggunakan peralatan yang menyerupai pancing ikan.
"Alat pancing menggunakan umpan daging paha ayam yang dilempar ke air untuk menangkap buaya," kata Nurwendi ketika dihubungi di Bintan, Jumat.
Berdasarkan laporan warga setempat yang diterimanya, terdapat tiga ekor buaya dengan ukuran bervariasi yang kerap muncul di permukaan parit.
Baca juga:
Kelong apung destinasi wisata favorit kala libur Lebaran di Bintan
Dinkes Batam belum terima laporan kasus hepatitis akut berat
Warga yang merasa resah dan khawatir akan terjadinya konflik buaya dan manusia, langsung melaporkan hal tersebut ke petugas UPTD Damkar Bintan Timur agar hewan reptil itu dapat segera ditangkap.
Ia mengatakan penangkapan buaya dilakukan demi menghindari terjadinya kecelakaan karena sebelumnya seorang siswi tewas diterkam buaya di sungai bawah jembatan jalan lintas barat, Tanjung Uban, Bintan sekitar sepekan yang lalu.
"Mudah-mudahan buaya segera tertangkap, sehingga warga merasa aman dan tenang," ujar dia.
Dia juga mengimbau supaya masyarakat tak beraktivitas di sekitar lokasi parit waduk kolong enam guna menjaga keamanan dan keselamatan bersama.*
Baca juga:
Satu kasus baru positif COVID-19 muncul di Natuna
Komentar