Dinkes Batam belum terima laporan kasus hepatitis akut berat

id Hepatitis akut,Dinkes batam,Kkp,Kepri

Dinkes Batam belum terima laporan kasus hepatitis akut berat

Selebaran dari Dinas Kesehatan Kota Batam untuk mencegah terkena Hepatitis Akut. (ANTARA/Ho-Dinkes Batam)

"Belum ada laporan (kasus hepatitis akut)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Jumat.

Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau belum menerima laporan kasus hepatitis akut bergejala berat yang terjadi di daerah itu hingga saat ini.

"Belum ada laporan (kasus hepatitis akut)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Jumat.

Namun dia menghimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan penyakit tersebut.

Ia menyatakan terdapat beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit yang membuat banyak orang khawatir.

Rajin mencuci tangan, minum air bersih yang matang, makan makanan bersih yang matang, dan buang air besar pada tempatnya.

“Jangan lupa untuk memakai alat makan sendiri-sendiri, serta selalu pakai masker dan jaga jarak,” ucap Didi.

Baca juga:
Bintan tingkatkan pengawasan cegah penularan hepatitis akut

KKP Batam lakukan pengawasan cegah penularan Hepatitis Akut

 

Didi juga menyebutkan, dampak dari gejala hepatitis akut itu seperti mual atau muntah, diare, nyeri perut, muka terlihat kuning serta ada penurunan kesadaran.

“Kalau ditemukan gejala seperti itu, segera bawa anak anda ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat,” imbau Didi.

Diberitakan sebelumnya, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan pengawasan rutin di tempat makan bandara dan pelabuhan guna mencegah penularan hepatitis akut bergejala berat di Kota Batam.

"Untuk pengawasan faktor risiko TPM (tempat penjamah makanan) kami melaksanakan kegiatan rutin pengawasan di restoran/warung makan bandara dan pelabuhan, pengambilan sampel dan pemeriksaan laboratorium," ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, Achmad Farchanny.

Diakuinya TPM tersebut maksudnya seperti restoran atau rumah makan dan pekerjanya, termasuk pula terhadap pemasak serta pramusaji.

Namun ia menegaskan bahwa untuk pencegahannya tetap dari diri sendiri, yang utama adalah tetap disiplin protokol kesehatan (prokes). Seperti tetap pakai masker ditempat umum dan sering-sering cuci tangan pakai sabun atau pakai hand sanitizer.

"Jaga higienis sanitasi, termasuk makanan," katanya.

Baca juga:
Satu kasus baru positif COVID-19 muncul di Natuna
B
awaslu RI rekrut panitia seleksi anggota Bawaslu Provinsi Kepri

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE