102.035 penduduk usia kerja di Kepri terdampak COVID-19

id Pekerja terdampak covid-19,Kepulauan Riau, usia kerja

102.035 penduduk usia kerja di Kepri terdampak COVID-19

Pekerja welder atau las di kawasan industri Lobam, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri). (Ogen)

"Hal ini mengindikasikan adanya perbaikan kondisi ketenagakerjaan pada masa pandemi COVID-19 di Februari 2022," kata Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus di Tanjungpinang, Selasa.
Tanjungpinang (ANTARA) - BPS Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat pada Februari 2022 ada 102.035 atau sekitar 6,41 persen dari 1.591.408 penduduk usia kerja di daerah itu terdampak COVID-19.

Namun, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, persentase penduduk usia kerja terdampak COVID-19 di Kepri turun 1,79 persen, yaitu dari 1.737.977 menjadi 1.591.408 orang.

"Hal ini mengindikasikan adanya perbaikan kondisi ketenagakerjaan pada masa pandemi COVID-19 di Februari 2022," kata Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus di Tanjungpinang, Selasa.

Baca juga:
Bank Riau Kepri nyatakan bertanggung jawab atas kasus skimming di Batam

Pemkot Batam siapkan 168 event pada 2022


Darwis menyebut ada empat kelompok penduduk usia kerja terdampak COVID-19, yaitu pengangguran karena COVID-19 sebanyak 14.704 orang, bukan angkatan kerja karena COVID-19 sebanyak 5.282 orang, tidak bekerja karena COVID-19 sebanyak 7.201 orang, mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 sebanyak 74.848 orang.

Ia menjelaskan pengangguran karena COVID-19 dan bukan angkatan kerja karena COVID-19, merupakan dampak pandemi pada mereka yang berhenti bekerja.

Sedangkan penduduk tidak bekerja karena COVID-19 dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19, merupakan dampak pandemi COVID-19 yang dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja.

Lebih lanjut, Darwis menyampaikan penduduk yang bekerja di bulan Februari 2022 sebanyak 973.125 orang.

Penyerapan tenaga kerja pada periode tersebut masih didominasi tiga lapangan pekerjaan utama, yaitu industri pengolahan 24,54 persen, perdagangan besar dan eceran 20,09 persen, dan administrasi pemerintah, jasa pendidikan dan kesehatan 12,95 persen.

"Penduduk bekerja merupakan cerminan angkatan kerja yang terserap di pasar kerja," katanya.

Baca juga:
1.700 orang tinggalkan Batam gunakan kapal Pelni
Bandara Serasan jadi gerbang investasi asing di Natuna

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE