Kasus COVID-19 di Kepri tinggal empat orang

id Satgas, kasus COVID 19, Kepri, tinggal empat orang

Kasus COVID-19 di Kepri tinggal empat orang

Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib (RSUP Kepri), salah satu rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan dan Kabupaten Lingga (Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) -
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat kasus aktif COVID-19 di wilayah itu tinggal empat orang.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Adi Prihantara, di Kota Tanjungpinang, Sabtu, mengatakan, empat orang warga Kepri yang tertular COVID-19 tinggal di Kota Batam, Tanjungpinang, Kabupaten Bintan dan Kabupaten Karimun.

"Hari ini kasus aktif COVID semakin turun 50 persen dibanding kondisi pekan lalu yang mencapai delapan orang," kata Sekda Kepri itu.

Adi menambahkan tiga daerah lainnya di Kepri yakni Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Lingga dan Kabupaten Natuna bertahan nihil kasus aktif COVID-19. Namun sampai saat ini, seluruh kabupaten dan kota di Kepri masih berstatus sebagai Zona Kuning atau risiko penularan rendah.

Baca juga:
Dua WNI di China terciduk Satgas COVID Beijing

 Kota Batam nol kasus COVID-19 hari ini

Anambas potensial ditetapkan sebagai Zona Hijau karena sudah empat nihil kasus aktif COVID-19.

"Lingga dan Natuna sudah lebih dua pekan nihil kasus aktif COVID-19. Kalau bertahan selama empat pekan nihil kasus aktif, maka dapat ditetapkan sebagai Zona Hijau," ujarnya.

Dalam tiga bulan terakhir jarang terjadi kasus kematian akibat COVID-19. Rata-rata pasien COVID-19 sembuh dalam waktu yang relatif cepat.

"Secara umum pasien tertular Omicron, salah satu varian COVID-19 yang mudah menular, namun pasien cepat sembuh," ucapnya.

Adi mengimbau warga untuk mendukung program vaksinasi COVID-19, terutama dosis dua dan dosis penguat. Saat ini, capaian vaksinasi dosis penguat atau "booster" di wilayah itu baru mencapai 589.257 orang atau 42,91 persen.

Baca juga:
Bedakan tanda hepatitis akut dengan COVID-19 pada anak


Sementara vaksinasi dosis pertama mencapai 1.758.444 orang atau 97,54 persen, relatif tinggi. Capaian vaksinasi dosis kedua sebanyak 1.512.724 orang atau 83,91 persen.

"Vaksinasi COVID-19 membuktikan tumbuh kekebalan dalam tubuh kita," tuturnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE