Jakarta (ANTARA) - Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah di Arab Saudi dilengkapi dengan Unit Gawat Darurat (UGD), High Care Unit (HCU), Intensive Care Unit (ICU), rawat inap, serta sarana penunjang lain, misalnya laboratorium, radioaktif, dan USG.
Tenaga medis yang akan melayani jamaah, antara lain terdiri atas dokter umum, dokter gigi, spesialis penyakit dalam, spesialis paru, spesialis jantung, spesialis saraf, spesialis anestesi, spesialis THT, spesialis kesehatan jiwa.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan KKHI di Madinah siap memberikan pelayanan kepada para jamaah haji Indonesia yang akan melaksanakan rukun Islam ke lima pada musim haji 1443H/2022M.
"Alhamdulillah, layanan kesehatan di KKHI juga sudah siap, baik dari sisi tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya, maupun fasilitas layanan kesehatan, peralatan, dan obat-obatan," kata Menag dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga:
Kemenag: 5.371 JCH akan diberangkatkan lewat Embarkasi Batam
Kloter pertama Embarkasi Hang Nadim Batam berangkat 15 Juni 2022
Menag meninjau kesiapan layanan haji termasuk kesiapan Layanan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. KKHI terakhir digunakan pada musim haji tahun 2019 dan sekarang sudah diaktifkan lagi dengan memperbaiki beberapa fasilitas yang ada.
KKHI juga didukung dengan tenaga kesehatan lainnya seperti tenaga gizi, analis kesehatan, rekam medik, petugas radiologi, surveilans, sanitarian, elektromedik, apoteker, tenaga kefarmasian, dan tenaga administrasi. Untuk menunjang kecepatan layanan, KKHI tahun ini juga menyiapkan enam mobil ambulans.
Kepada jamaah haji Indonesia, Menag berpesan untuk disiplin dalam menjaga kondisi fisik. Salah satunya adalah dengan memperbanyak minum serta makan yang cukup.
Menurut prakiraan Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi, musim haji tahun ini berlangsung dalam cuaca yang sangat panas. Suhu di Makkah dan Madinah diperkirakan bisa mencapai 49 derajat Celcius pada siang hari.
Komentar