Jasad Eril utuh dan wangi

id Ridwan Kamil, Eril, jasad Eril ditemukan

Jasad Eril utuh dan wangi

Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil saat menerima tamu yang bertakziah langsung ke rumah dinasnya, di Gedung Nega4a Pakuan, Kota Bandung, Selasa (7/6/2022) malam. (ANTARA/HO-Humas Pemda Jabar)

Batam (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menuturkan jenazah putra sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril ditemukan dalam kondisi utuh dan wangi.

Hal itu disampaikan oleh Ridwan Kamil melalui unggahan di akun instagram @ridwankamil, Jumat pagi.

"Masya Allah walau sudah lewat 14 hari, jasadnya masih utuh, lengkap tidak kurang satu apapun. Wajah rapih menengok ke kanan dan saya bersaksi jasad Eril wangi seperti daun eucalyptus," tulis Ridwan Kamil.

Dalam unggahannya, Ridwan Kamil menyatakan bersyukur atas mukjizat kecil dari Allah. Atas izin Allah, selama 14 hari Sungai melindungi dan mensucikan jasad Eril dari marabahaya.

"Hai Eril, saatnya kamu pulang ke Tanah Air untuk menghaturkan terima kasih kepada jutaan yang mendoakan mu," tulis Ridwan Kamil.

Sementara itu, pihak Kepolisian Bern menyampaikan jenazah putra Gubernur Jawa Barat, Eril ditemukan di cekungan bendungan air Engehalde, Bern pada Rabu pagi (8/7) sekitar pukul 06.50 waktu setempat.

"Sejumlah petugas khusus polisi maritim kepolisian Kanton Bern berhasil menemukan jenazah di cekungan bendungan air dan mengamankannya," jelas siaran pers di laman kepolisian Bern dikutip pada Kamis malam.

Setelah mengamankan jenazah, pihak kepolisian Bern melakukan penyelidikan forensik untuk mengidentifikasinya. Hasil pemeriksaan memastikan bahwa tubuh tersebut adalah jenazah Eril.

"Seluruh penyelidikan saat ini telah tuntas," demikian siaran pers kepolisian Bern.

Eril, 22 tahun, dinyatakan hilang setelah mengalami suatu situasi darurat saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, pada Kamis, 26 Mei 2022.

Kepolisian Bern menyatakan Eril tenggelam akibat kecelakaan saat berenang di sungai itu.

Selama dinyatakan hilang, langkah-langkah pencarian secara intensif terus dilakukan oleh pihak berwenang Swiss, khususnya otoritas Bern.

Sejumlah layanan darurat dikerahkan di air dan di darat untuk terus melakukan pencarian, yang juga didukung berbagai peralatan dan awak bantuan, seperti pesawat nirawak (drone), perahu, penyelam, dan anjing pelacak.

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE