Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) mengimbau peternak, pedagang, dan dewan kemakmuran masjid (DKM) melakukan penyemprotan disinfektan terhadap hewan kurban guna mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Sampai saat ini Tanjungpinang masih bersih dari PMK, tapi untuk antisipasi, saya imbau lakukan penyemprotan disinfektan terhadap hewan kurban," kata Kepala DP3 Tanjungpinang Yoni Fadri di Tanjungpinang, Minggu.
Ia menyebut cairan disinfektan ini bisa dibuat sendiri dengan menggunakan pemutih pakaian yang dicampurkan dengan air. Caranya dengan perbandingan 27 mililiter pemutih pakaian dan air 1 liter air.
"Kemarin DP3 bersama BPBD juga sudah melakukan penyemprotan ke kandang-kandang peternak," ucapnya.
Untuk mencegah PMK menjelang hari raya Idul Adha tahun ini, pihaknya melakukan dua tahap pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban.
Pertama, pemeriksaan dilakukan di kandang dan di pasar hewan ternak. Pemeriksaan kedua dilaksanakan tepat pada hari raya kurban di masjid-masjid dan tempat pemotongan sapi kurban untuk pemeriksaan antemortem sebelum penyembelihan dan postmortem setelah disembelih.
"Pada hari H nanti, tim dokter DP3 akan turun bersama tim dokter dari badan karantina dan juga Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DP3 Wan Tin Diarni menyampaikan dari data yang tercatat, jumlah hewan kurban yang sudah terjual mencapai 78 persen dan sapi yang belum terjual masih tersisa 22 persen.
Ia meminta bagi masyarakat yang masih membutuhkan sapi kurban agar langsung menghubungi DP3 dan nanti akan diarahkan ke peternak mana yang masih punya stok.
"Karena kita punya data, kami membantu peternak agar sapi kurbannya terjual. Nanti kita arahkan langsung ke peternaknya, jadi masyarakat tidak perlu bingung mencari sapi kurban yang sehat juga layak," katanya.
Komentar