Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mencatat komitmen investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pasca- implementasi Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) telah mencapai Rp60 triliun sampai tahun 2022.
"UU Ciptaker sebagian telah mengubah Undang-Undang KEK," ujar Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kemenko Perekonomian Elen Setiadi dalam Media Briefing UU Ciptaker yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, pasca-implementasi UU Ciptaker, terdapat penambahan empat KEK baru. Dua di antaranya berada di Batam yaitu KEK Nongsa dan KEK Batam Aero Technic.
Elen menambahkan, terdapat pusat data dari Hong Kong di KEK Nongsa dengan nilai investasi Rp7 triliun. Sementara KEK Batam Aero Technic menjadi salah satu pusat pengembangan Lion Air Group dan akan terdapat penambahan lahan sekitar 20 hektar.
"Ini akan menjadi pusat perbaikan Lion Air di seluruh dunia, karena maskapai Lion tidak hanya di Indonesia, ada pula di Malaysia, Filipina Thailand, Myanmar, dan Vietnam," kata dia.
Ia juga mencatat, KEK lainnya pasca implementasi UU Ciptaker juga terlihat semakin menggeliat. Seperti KEK Galang Batang Kepulauan Riau yang telah berhasil melepas peluncuran ekspor perdana tahun 2022 Smelter Grade Alumina (SGA).
Smelter tersebut, kata dia, merupakan salah satu smelter alumina terbesar yang di harapkan pada tahun ini kapasitasnya bisa mencapai 2 juta ton per tahun, sehingga bisa mengalahkan smelter yang lain.
"Dengan dukungan regulasi yang baru ini, itu bisa mendorong masuknya investasi. Jadi itu yang kami lihat," kata dia.
KEK Batam
Sebelumnya, pada akhir April 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Kepala Bappenas, Suharso Manoarfa, meninjau perkembangan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam, yaitu Repair and Overhaul Batam Aero Technic (BAT) di Bandara Hang Nadim dan Nongsa Digital Park (NDP).
Airlangga mengatakan terdapat perkembangan investasi pada KEK di Batam.
“Untuk di bandara dari kunjungan bulan Juni lalu, sudah ada progres. Pembangunan hanggar baru, kapasitas 'maintenance' meningkat, jumlah tenaga kerja juga meningkat jadi 3000 orang, 1500 insinyur dan sisanya mekanik,” ujar Airlangga.
Sedangkan di-NDP, Airlangga menjelaskan sudah ada 11 pusat data yang komitmen untuk investasi dengan nilai investasi sebesar Rp14 triliun dengan kebutuhan tenaga listrik di atas 125 Mega Watt.
“Jadi ini merupakan progres yang baik, dan tentunya pemerintah akan mendorong agar Digital Park ini merealisasikan investasinya dalam waktu yang tidak terlalu lama,” kata Airlangga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenko Perekonomian: Komitmen investasi di KEK capai Rp60 triliun
Komentar