Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rika Azmi memastikan sembilan ekor kambing yang mati mendadak di peternakan di Kota Tanjungpinang bukan disebabkan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Dari hasil observasi dan analisis Satgas PMK, sembilan ekor kambing mati mendadak itu tidak menunjukkan gejala klinis PMK. Tetapi, didiagnosa gejala pneumonia dengan tanda batuk flu dan demam," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rika Azmi di Tanjungpinang, Kamis.
Ia menyebut ternak kambing yang masuk dan dalam pengawasan Satgas PMK sebanyak 60 ekor, dengan kematian sembilan ekor dan maka tersisa 51 ekor.
Sementara itu, peternak kambing Edi mengaku 60 ekor kambing tersebut didatangkan dari Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri pada Jumat (12/8), melalui Pelabuhan Tanjung Moco, Pulau Dompak, Tanjungpinang.
Setelah sembilan ekor kambing mati mendadak, Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang langsung menyegel empat kandang miliknya.
"Penyegelan dilakukan sesuai prosedur karantina kesehatan hewan ternak selama 14 hari," ujar Edi.
Edi mengutarakan dari sembilan ekor kambing mati mendadak, lima di antaranya mati di atas kapal dalam pelayaran menuju Tanjungpinang, sisanya mati di dalam kandang.
"Mungkin juga karena faktor kelelahan dalam perjalanan laut," ujar dia.
Edi menyatakan berani membeli ternak kambing dari Karimun, karena masih dalam satu wilayah Provinsi Kepri.
Selain itu, lanjutnya, di Tanjungpinang permintaan ternak kambing cukup tinggi, sementara stoknya sudah lama kosong dipicu adanya wabah PMK.
"Sejak ada kasus PMK di Indonesia, sangat sulit mendatangkan hewan ternak dari luar provinsi karena persyaratan yang rumit," katanya menegaskan.
Rata-rata ternak kambing di Tanjungpinang digunakan untuk memenuhi kebutuhan acara akikah. Harga kambing saat ini di kisaran Rp3,5 juta hingga Rp4 juta.
Berita Terkait
Dua gajah mati tersengat listrik di Aceh
Sabtu, 16 Maret 2024 19:02 Wib
Karantina Kepri musnahkan 1,9 ton barang sitaan
Jumat, 15 Maret 2024 7:52 Wib
Polda Riau bongkar makam tahanan polsek
Rabu, 6 Maret 2024 17:15 Wib
KPU RI ungkap penyebab diagram perolehan suara dalam Sirekap mendadak hilang
Rabu, 6 Maret 2024 6:01 Wib
Orang utan mati terseret banjir di Aceh
Jumat, 23 Februari 2024 15:04 Wib
Akses air bersih di Gaza menjadi 'masalah hidup dan mati'
Kamis, 1 Februari 2024 17:03 Wib
Piala Asia 2023 Indonesia vs Jepang, partai hidup mati Garuda
Rabu, 24 Januari 2024 13:35 Wib
Pemkab Natuna anggarkan Rp72 juta untuk mengobati hewan ternak di tahun 2024
Jumat, 19 Januari 2024 15:04 Wib
Komentar