BI Kepri sebar bantuan bibit cabai guna kendalikan inflasi

id Bibit cabai cegah inflasi

BI Kepri sebar bantuan bibit cabai guna kendalikan inflasi

Kepala BI Kepri Musni Hardi K Atmaja menyerahkan bantuan bibit cabai kepada TP-PKK Kota Tanjungpinang di halaman rumah dinas Wali Kota Rahma di Senggarang, Jumat (26/8/2022). (ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyebarkan bantuan 2.000 bibit tanaman cabai beserta pupuk kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam rangka mengendalikan inflasi di daerah tersebut.

Bibit cabai yang diserahkan melalui Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Tanjungpinang itu, juga sesuai dengan arahan Presiden RI Jokowi terkait program Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

"Selain diperlukan sinergi, juga diperlukan komitmen dari berbagai pihak agar pengendalian inflasi menjadi lebih efektif," kata Kepala BI Kepri Musni Hardi K Atmaja usai menyerahkan bantuan bibit cabai dalam acara Jambore TP-PKK Kota Tanjungpinang di halaman rumah dinas Wali Kota Rahma di Senggarang, Jumat.

Baca juga:
1.000 peserta ikuti pelatihan kerja di Kota Batam

Polisi tangkap penyelundup biota laut dilindungi di Batam


Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kepri itu menyebut ada tiga alasan perlunya pengendalian inflasi. Pertama, inflasi menggerogoti pendapatan riil masyarakat, yang pada gilirannya akan menurunkan daya beli. Inflasi membuat masyarakat menjadi lebih miskin, dan membuat masyarakat yang sudah miskin menjadi semakin miskin.

Kedua, inflasi yang tidak terkendali menciptakan ketidakpastian. Inflasi yang tinggi dapat mempengaruhi perilaku konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Ketiga, inflasi yang tidak terkendali menyebabkan inefisiensi dan menciptakan ekonomi biaya tinggi. Hal ini tentunya akan menurunkan daya saing perekonomian.

Oleh karena itu, katanya, upaya pengendalian inflasi perlu menjadi perhatian bersama. Kestabilan inflasi merupakan prasyarat tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, yang kemudian akan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi kurang bermakna apabila diikuti oleh kenaikan inflasi yang tinggi pula," ujar Musni.

Baca juga:
Pemkot jamin kenyamanan investasi di Batam

Polresta Barelang tangkap ibu rumah tangga pengirim calon PMI ilegal di Batam

Ia menyampaikan GNPIP yang diluncurkan tanggal 22 Agustus 2022, memiliki tiga fokus utama yaitu upaya peningkatan produksi pangan, perluasan kerjasama antar daerah, dan stabilisasi harga pangan.

Salah satu upaya meningkatkan produksi pangan, telah dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kantor Perwakilan BI Kepri dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kepri dan Tim Penggerak PKK Kepri, tentang pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya komoditas pangan (urban farming).

Kegiatan tersebut mencakup penyediaan bibit tanaman cabai merah, pupuk dan pelaksanaan pelatihan. Kegiatan urban farming juga dilakukan di kabupaten/kota di Kepri berkolaborasi dengan pemerintah daerah, dengan melibatkan kelompok wanita tani dan Tim Penggerak PKK.

"Pemberian bantuan bibit cabai menyasar semua kabupaten/kota lainnya di Kepri guna mengendalikan inflasi pangan. Jadi tak hanya di Kota Tanjungpinang saja," katanya menegaskan.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE