Tanjungpinang (ANTARA) - Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tanjung Uban di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau penambang pompong menggunakan jaket keselamatan saat berlayar.
pDemikian disampaikan Mulyadi selaku Kepala PPLP Kelas II Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), saat menyerahkan bantuan 50 buah jaket keselamatan kepada penambang pompong di Pelantar II, Kota Tanjungpinang, Jumat.
“Semoga jaket keselamatan yang diberikan tepat sasaran dan dimanfaatkan tekong pompong dalam menjaga keselamatan jiwa para penumpang dari kecelakaan laut, misalnya memicu cuaca ekstrem,” kata Mulyadi.
Mulyadi menjelaskan bantuan yang disejalankan dengan sosialisasi kampanye keselamatan kapal pesiar itu dalam rangka peringatan HUT Kesatuan PLP ke-50 dan Pangkalan PLP ke-35 tahun 2023.
Sehari sebelumnya, Kamis (23/2), juga penyerahan bantuan jaket keselamatan untuk nelayan tradisional suku laut di Desa Berakit, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan.
“Totalnya, ada 200 buah jaket keselamatan yang kami bagikan kepada nelayan tradisional dan penambang pompong di Pulau Bintan,” ujarnya.
Mulyadi turut mengimbau nelayan maupun penambang pompong memperbarui kondisi cuaca yang disampaikan oleh BMKG maupun BPBD, mengingat cuaca saat ini tengah ekstrem dan dapat mengganggu aktivitas kapal pesiar.
Mulyadi turut mengimbau nelayan maupun penambang pompong memperbarui kondisi cuaca yang disampaikan oleh BMKG maupun BPBD, mengingat cuaca saat ini tengah ekstrem dan dapat mengganggu aktivitas pelayaran.
Menurutnya keselamatan pelayaran merupakan kebutuhan mutlak dan tanggung jawab baik regulator, operator, dan juga pengguna jasa transportasi laut termasuk para penumpang.
"Sesuai Arah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, kami selalu memberikan sosialisasi arti keselamatan pelayaran kepada masyarakat berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait," ucap Mulyadi.
Sementara itu, Camat Tanjungpinang Kota Ridwan Budo mengapresiasi pemberian hak keselamatan jaket untuk penambang pompong Pelantar II Tanjungpinang.
Menurutnya Tanjungpinang yang dikelilingi luas lautan 96 persen rentan terjadi kecelakaan laut, sehingga nelayan dan penambang pompong perlu dibekali jaket keselamatan sebagai alat penolong di perairan.
Ridwan Budo mengapresiasi pemberian bantuan jaket keselamatan untuk penambang pompong Pelantar II Tanjungpinang.
Apalagi lanjut dia, pernah terjadi insiden kapal pompong tenggelamnya rute Tanjungpinang ke Pulau Penyengat hingga menimbulkan sejumlah korban jiwa. Salah satunya dipicu tak ada kelengkapan jaket keselamatan penambang dan penumpang.
“Kami apresiasi sekali karena bantuan dan sosialisasi keselamatan sangat dibutuhkan masyarakat Kecamatan Tanjungpinang Kota,” ucapnya.
Lanjutnya, ia mengingatkan agar bantuan penerima tidak menyimpan apalagi menjual jaket keselamatan, melainkan digunakan untuk keselamatan jiwa saat berada di laut, mengingat kondisi cuaca tengah ekstrem.
Berita Terkait
Kanselir sebut Jerman akan terus memasok senjata ke Israel
Kamis, 17 Oktober 2024 8:49 Wib
Polresta Barelang cek jalan berlubang, pastikan keselamatan pengendara
Kamis, 17 Oktober 2024 7:17 Wib
Kemenkumham Kepri tingkatkan layanan bantuan hukum warga yang kurang mampu
Rabu, 16 Oktober 2024 10:48 Wib
Basarnas Natuna dan Airnav Tanjungpinang jalin kerja sama
Selasa, 8 Oktober 2024 18:30 Wib
BPBD Bintan salurkan bantuan ke puluhan warga korban angin kencang
Selasa, 8 Oktober 2024 8:19 Wib
Pemkot-Baznas salurkan sebanyak 150 paket sembako bagi balita stunting di Batam
Jumat, 4 Oktober 2024 14:17 Wib
33 ton bantuan kemanusiaan dari Rusia dikirim ke Lebanon
Kamis, 3 Oktober 2024 22:45 Wib
Diskan Batam beri bantuan sarana tangkap guna tingkatkan KUB
Kamis, 3 Oktober 2024 16:44 Wib
Komentar