Jakarta (ANTARA) - Pengobatan tuberkulosis atau TBC membutuhkan komitmen yang kuat dari pasien agar dapat berjalan dengan baik hingga tuntas. Hal itu disampaikan dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jawa Tengah, Indah Rahmawati SpP.
"Pengobatannya membutuhkan waktu lama yakni 6-9 bulan. Karena itu, komitmen yang kuat dari pasien dibutuhkan ditambah dukungan dari keluarga," kata Indah Rahmawati ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu menjelaskan dukungan dari keluarga menjadi hal yang sangat penting untuk mendorong penderita agar tetap patuh minum obat.
"Keluarga dapat memberikan semangat dan mengingatkan penderita mengenai jadwal minum obat," katanya.
Menurutnya, edukasi kepada masyarakat, khususnya kepada keluarga dan penderita, perlu terus ditingkatkan bahwa meskipun TBC merupakan penyakit menular tetapi mudah dicegah dan juga disembuhkan.
"TBC mudah disembuhkan. Kunci utamanya adalah kepatuhan minum obat, pengobatan hingga tuntas," katanya.
Kendati demikian dokter Indah juga mengingatkan bahwa efek samping obat bisa terjadi dan harus diwaspadai selama pasien menjalani pengobatan.
"Efek samping diantaranya adalah mual, muntah, gatal, kesemutan, nyeri sendi karena asam urat meningkat," katanya.
Kendati demikian, kata dia, efek samping yang terjadi sangat bisa ditangani dan diatasi dengan baik selama pasien rutin melakukan kontrol dan konsultasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komitmen pasien harus kuat, pengobatan TBC butuh waktu 6-9 bulan
Berita Terkait
Pemkab Natuna bayarkan biaya transportasi pasien dirujuk ke luar daerah
Jumat, 3 Mei 2024 17:05 Wib
Pemkab Natuna berikan fasilitas mobil untuk dokter spesialis di RSUD
Kamis, 2 Mei 2024 17:24 Wib
Pesawat TNI AU evakuasi pasien dari Natuna ke Kota Tanjungpinang
Minggu, 28 April 2024 17:02 Wib
BPBD Lebak minta warga untuk waspadai banjir dan longsor
Minggu, 28 April 2024 16:25 Wib
Kunjungan pasien RSUD RAT Pemprov Kepri capai 600 orang per hari
Senin, 22 April 2024 17:01 Wib
Natuna-Kepri berstatus siaga darurat bencana kekeringan
Jumat, 19 April 2024 13:49 Wib
Dokter meluruskan mitos mengenai paru-paru basah
Kamis, 18 April 2024 12:48 Wib
Prajurit TNI AU di perbatasan Natuna mengevakuasi pasien dari kapal
Senin, 15 April 2024 20:21 Wib
Komentar