Natuna (ANTARA) - Ratusan rumah di empat desa di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tergenang air akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak Sabtu (4/3) hingga Minggu (5/3) siang. Tidak hanya itu, satu rumah mengalami rusak berat.
"Empat desa tersebut berada di Kecamatan Serasan Timur, yakni Desa Air Ringau, Desa Payak, Air Nusa, dan Desa Arung Ayam," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna Raja Darmika di Natuna, Minggu (5/3).
Ia menjelaskan BPBD sempat melakukan upaya akan memberangkatkan para petugas gabungan BPBD, Basarnas dan TNI AD ke lokasi menggunakan kapal Pelni pada hari ini, namun gagal dilakukan.
"Sinyal sempat hilang di wilayah tersebut, namun setelah berkoordinasi dengan pihak kecamatan, Koramil dan Kapolsek setempat, pengiriman bantuan personel dari kabupaten dibatalkan, masih mampu diatasi petugas di tingkat kecamatan, karena selain banjir juga terjadi longsor sehari sebelumnya," ujar Raja Darmika.
Dari ratusan rumah yang terdampak, diketahui satu rumah warga Desa Payak rusak berat akibat diterjang banjir bandang pada Minggu pagi.
"Saat ini BPBD terus mendata terkait dampak kejadian longsor dan banjir yang terjadi beberapa hari terakhir ini di Serasan dan Serasan Timur," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Natuna menyampaikan kewaspadaan cuaca ekstrem di Kabupaten Natuna pada 5 - 8 Maret 2023.
Menurut BMKG, waspada cuaca ekstrem karena adanya gangguan atmosfer berupa bibit siklon tropis 98 s dengan tekanan 1009 mb dan kecepatan angin 20 knot yang terpantau di laut Natuna sebelah barat daya Pontianak bergerak perlahan ke arah barat.
"Hal tersebut meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Kepulauan Natuna, khususnya periode 5 hingga 8 Maret 2023," kata Kepala BMKG Natuna Foriomex Hutagalung.
Ia menyampaikan kondisi cuaca pada periode tersebut berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di seluruh wilayah Natuna. Khususnya di Pulau Subi, Pulau Serasan, Pulau Midai, Pulau Tiga, Bunguran Timur, Bunguran Selatan, dan Bunguran Timur Laut serta angin kencang di seluruh wilayah Natuna.
"Mengimbau kepada masyarakat Natuna untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat memicu tanah longsor seperti di Pulau Tiga, Midai, Subi, Serasa, Bunguran Timur, Bunguran Selatan dan Bunguran Timur Laut serta angin kencang di seluruh wilayah Natuna," ujarnya.
Ia mengatakan dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan bibit 98 S terhadap kondisi gelombang di wilayah perairan Kepulauan Natuna sekitar 2,5 - 4,0 meter di perairan Kepulauan Anambas, Perairan Kepulauan Natuna bagian barat dan selatan, Perairan Kepulauan Subi hingga Serasan, Laut Natuna.
Sedangkan tinggi gelombang 4,9 - 6,0 meter terjadi di laut Natuna utara dan Perairan kepulauan Natuna bagian utara.
"Perlu diwaspadai ketika terjadi hujan lebat, pasang maksimum dan gelombang tinggi dapat memicu potensi banjir rob di wilayah pesisir," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Empat desa di Natuna terendam banjir
Berita Terkait
Pemkot Batam buka pendaftaran Fuel Card 5.0 BBM Pertalite tahap II
Senin, 2 Desember 2024 19:06 Wib
PLN Batam kembali berkontribusi perkuat sistem kelistrikan di Sulawesi
Senin, 2 Desember 2024 18:50 Wib
KPU: Partisipasi pemilih Pilkada 2024 di Natuna meningkat
Senin, 2 Desember 2024 18:13 Wib
KPBPB Batam proyeksikan realisasi investasi di tahun 2024
Senin, 2 Desember 2024 17:22 Wib
Dispora Kota Batam sukses gelar dua program baru di tahun 2024
Senin, 2 Desember 2024 17:03 Wib
Pemkab Natuna siapkan rumah penampungan untuk korban kekerasan
Senin, 2 Desember 2024 16:27 Wib
Bapenda Kota Batam hadirkan program relaksasi pajak untuk tarik piutang
Senin, 2 Desember 2024 16:20 Wib
BP3MI fasilitasi penjemputan PMI yang alami koma di Singapura
Senin, 2 Desember 2024 15:39 Wib
Komentar