Ribuan muslim melaksanakan Salat Id yang diadakan oleh Ranting Muhammadiyah Keprabon di Halaman Pamedan Pura Mangkunegaran Solo.
Pantauan di Solo, Jumat pada shalat Id tersebut bertindak sebagai imam dan khatib yakni Dimyati.
Terkait penyelenggaraan tersebut, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Keprabon Muhammad Rohmadin Mansyur mengatakan jumlah anggota jamaah Shalat Idul Fitri tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
"Kalau biasanya hanya di tengah, ini penuh. Jumlahnya mungkin sampai ribuan," katanya.
Ia mengatakan jamaah yang paling banyak datang dari Kelurahan Keprabon dan sekitarnya.
"Mungkin karena sudah banyak yang mudik juga," katanya.
Sementara itu, khatib Dimyati menyinggung terkait perbedaan hari penentuan 1 Syawal 1444 H kali ini. Menurut dia, perbedaan merupakan hal yang lumrah dan semua orang harus menghormati perbedaan tersebut.
"Semua harus menghormati dan yang dinamakan toleransi itu menghormati. Kami menghormati apa yang mereka yakini dan mereka menghormati apa yang kami yakini," katanya.
Sementara itu, Mantan Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin berharap silaturahim tetap terjaga meski terdapat perbedaan pendapat dalam menentukan Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Semoga silaturahim dan ukhuwah islamiah tetap terjaga," kata Din Syamsuddin seusai Shalat Idul Fitri yang dilaksanakan di lapangan parkir Jakarta International Equestrian Park, Jakarta, Jumat.
Din mengatakan perbedaan pendapat dalam menentukan waktu Idul Fitri sudah sering terjadi meskipun tidak setiap tahun.
Sebelumnya Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Idul Fitri 1444 Hijriah jatuh pada Sabtu (22/4) sedangkan PP Muhammadiyah lebih dahulu menetapkan pada Jumat (21/4).
"Alhamdulillah umat Islam sudah lebih dewasa dalam menghadapi perbedaan ini," kata Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Jakarta tersebut.
Din mengatakan jika terdapat perbedaan maka masyarakat harus menyerahkan pada hakim, namun hakim juga harus netral, berada di atas, dan untuk semua golongan.
"Semoga silaturahim dan ukhuwah islamiah tetap terjaga," kata Din Syamsuddin seusai Shalat Idul Fitri yang dilaksanakan di lapangan parkir Jakarta International Equestrian Park, Jakarta, Jumat.
Din mengatakan perbedaan pendapat dalam menentukan waktu Idul Fitri sudah sering terjadi meskipun tidak setiap tahun.
Sebelumnya Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Idul Fitri 1444 Hijriah jatuh pada Sabtu (22/4) sedangkan PP Muhammadiyah lebih dahulu menetapkan pada Jumat (21/4).
"Alhamdulillah umat Islam sudah lebih dewasa dalam menghadapi perbedaan ini," kata Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Jakarta tersebut.
Din mengatakan jika terdapat perbedaan maka masyarakat harus menyerahkan pada hakim, namun hakim juga harus netral, berada di atas, dan untuk semua golongan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ribuan orang melaksanakan shalat Id di Pura Mangkunegaran Solo
Komentar