Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan tujuh provinsi telah menyatakan status siaga darurat terhadap bencana karhutla yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
"Ada 15 unit pesawat yang siaga dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," kata dia dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Rabu.
Pada April hingga Juni 2023 pemerintah melakukan modifikasi cuaca di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat.
Penerapan teknologi modifikasi cuaca merupakan bagian dari upaya pencegahan karhutla dengan cara pembasahan gambut.
Penerapan teknologi modifikasi cuaca merupakan bagian dari upaya pencegahan karhutla dengan cara pembasahan gambut.
Pemerintah menugaskan perusahaan swasta mengatasi karhutla gambut di sekitar kawasan milik perusahaan swasta tersebut.
Menteri Siti Nurbaya mengatakan pola kebakaran hutan yang agak berbeda terjadi di Riau. Hutan yang terbakar biasanya intens pada Maret sampai April, lalu turun pada bulan berikutnya.
Kemudian karhutla kembali meningkat pada Juni. Bencana itu terus naik hingga Agustus dan mencapai posisi tertinggi pada pertengahan September.
"Saat ini masuk bulan Juni, mulai bulan panas," kata Menteri Siti Nurbaya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah siapkan 15 pesawat untuk atasi bencana karhutla
Komentar