"Petugas membawa sampel kucing mati itu untuk dilakukan nekropsi dan pemeriksaan patologi di laboratorium Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati, Rabu.
Ke-21 ekor kucing itu sebelumnya mengalami gejala kejang dan mengeluarkan air seni.
Lalu, petugas menjadikan salah satu kucing yang mati itu untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan. Menurut Suharini, pemeriksaan dilakukan agar menghindari spekulasi dugaan penyebab kematian puluhan kucing.
"Agar mendapatkan diagnosis penyebab kematian kucing-kucing tersebut," kata Suharini.
Suharini mengatakan bahwa hasil dari pemeriksaan di laboratorium itu diperkirakan akan keluar kurang lebih tiga hari.
"Tiga hari sih biasanya ya. Kalau kemarin diambil, ya, hari Selasa, sekarang Rabu. Ya sesegera mungkin kalau sudah ada, hasilnya saya akan 'share' kembali," kata Suharini.
Suharini meminta masyarakat tidak perlu khawatir dan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang tengah dilakukan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov DKI selidiki kematian 21 kucing di Jakarta Utara
Komentar