Beijing (ANTARA
News) - Kadar radiasi "sangat rendah" dari Pembangkit listrik tenaga
nuklir Jepang yang rusak sudah menyebar ke sebagian besar provinsi di
China, tetapi kadarnya terlalu rendah untuk menyebabkan risiko
kesehatan.
Kementerian Perlindungan Lingkungan dalam sebuah pernyataan Rabu
malam menyebutkan radiasi terdeteksi di negara berpenduduk padat itu,
terutama di bagian timur, utara dan selatan.
Kementerian itu, Senin mengatakan bahwa yodium radioaktif terdeteksi
di beberapa provinsi, namun laporan berikutnya telah melacak pelebaran
kawasan dari daerah yang terkena radiasi.
Namun, informasi Kementerian terbaru mengulangi pernyataan
sebelumnya bahwa kadar radiasi radioaktif hanya sekitar seperseribu dari
jumlah yang akan diterima oleh seseorang yang melakukan penerbangan
udara sejauh 2.000 kilometer (1.200 mil).
Krisis atom Jepang telah menimbulkan kekhawatiran di China, memicu
kepanikan nasional pembelian garam akibat salah informasi, yang
mengakibatkan konsumen percaya bahwa yodium yang terkandung dalam garam
juga bisa melindungi terhadap keracunan radiasi.
Pemerintah juga melarang impor beberapa produk makanan dari Jepang
dan meningkatkan pemeriksaan di bandara, pelabuhan laut dan hub
perjalanan lainnya di tengah kekhawatiran kontaminasi radiasi.
(G003)
Berita Terkait
KKP amankan kapal Malaysia yang terindikasi sudah dimusnahkan
Jumat, 26 April 2024 10:53 Wib
Airlangga: Jokowi dan Gibran sudah masuk keluarga Golkar
Rabu, 24 April 2024 13:56 Wib
Timnas Indonesia hadapi Korsel di perempat final Piala Asia U-23
Selasa, 23 April 2024 5:51 Wib
PDI Perjuangan: Gibran sudah bukan kader partai lagi
Senin, 22 April 2024 21:16 Wib
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
Menlu China Wang Yi temui Presiden Jokowi
Kamis, 18 April 2024 10:04 Wib
Ketua PBNU kecam dalih "sudah telepon Allah" dalam menentukan Lebaran Jamaah Masjid Aolia
Sabtu, 6 April 2024 15:53 Wib
Jasa Raharja pastikan bus Mudik Gratis BUMN 2024 sudah penuhi standar keselamatan
Jumat, 5 April 2024 12:11 Wib
Komentar