Helikopter water bombing di Riau dipindahkan ke daerah yang lain

id Pemprov Riau,Karhutla,Kabut asap

Helikopter water bombing di Riau dipindahkan ke daerah yang lain

Gubernur Riau Syamsuar.dok ANTARA.

Pekanbaru (ANTARA) - Helikopter water bombing yang sebelumnya berada di Riau kini sudah dikirim ke Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan untuk membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.

"Penanganan karhutla di Provinsi Riau sampai saat ini masih bisa dikendalikan dengan cukup baik. Kabut asap yang menyelimuti Riau, khusus di Kota Pekanbaru justru berasal dari daerah lain," kata Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Sabtu.

Gubernur Syamsuar mengatakan di Riau tidak terjadi kebakaran yang luar biasa hanya saja titik api atau kabut asap berasal dari daerah lain dan Kota Pekanbaru sudah mulai cerah dan kabut asap pun mulai berkurang.

Penyebab kabut asap kiriman dari provinsi lain sudah berkurang katanya  karena hujan yang terjadi di beberapa daerah di Riau termasuk Kota Pekanbaru.

"Karena itu seluruh lapisan masyarakat agar membantu Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan bisa mengendalikan karhutla sehingga tidak muncul kabut asap yang lebih parah lagi," katanya.

Meskipun karhutla di Riau terkendali namun demikian Syamsuar tetap mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

"Jika melihat ada karhutla maka masyarakat agar dapat segera melaporkan kepada petugas supaya karhutla dapat segera dipadamkan dan tidak meluas hingga menyebabkan kabut asap," katanya. 

Baca juga:
BPBD Kepri imbau warga banyak minum air demi cegah ISPA
BMKG Hang Nadim prediksi kabut asap di Batam hingga Minggu
BPDB Kepri temukan sejumlah titik panas di dua daerah


Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Kota Batam, Provinsi Kepulauan memprediksi kabut asap di daerah itu hingga Minggu (8/10).

"Besok (8/10) pagi sampai siang hari masih diprediksi terjadi asap," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Hang Nadim Batam Suratman di Batam, Sabtu.

Ia menjelaskan terjadinya kabut asap di Kota Batam karena arah angin saat ini bertiup dari tenggara.

"Karena tidak ada laporan kebakaran lahan di Batam," ujar dia.

Terkait dengan jarak pandang sektor penerbangan di Kota Batam saat ini sudah berkurang cukup banyak, yaitu sekitar 4,5-5 km.

"Biasanya 10 km. Semakin jauh jarak pandang mendatar, maka semakin terang, terlihat jelas. Karena sekarang cuacanya sedang asap, maka jarak pandang mendatarnya berkurang atau nilai jarak pandang semakin kecil," kata Suratman.

Baca juga:
DLH Batam imbau warga gunakan masker karena udara tak sehat
1.441 hot spot terpantau di Pulau Sumatera
BPBD Kepri temukan adanya karhutla skala sedang di Kepulauan Anambas

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE