Tanjungpinang (ANTARA) - ADV-Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melalui Dinas Koperasi dan UMKM terus membenahi koperasi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat agar semakin sejahtera.
Kepala Bidang Penguatan Kelembagaan Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Kepri, Derna Yanti menyatakan berdasarkan data Online Single Submission (OSS) Kementerian Koperasi dan UMKM RI, hingga saat ini jumlah koperasi di Kepri mencapai 2.304 unit.
"Dari jumlah tersebut, koperasi yang aktif 1.069 unit dan tidak aktif 1.235 unit," kata Derna di Tanjungpinang, Selasa.
Menyikapi banyaknya koperasi yang tak aktif, kata Derna, pihaknya akan menyelidiki terlebih dulu apakah koperasi tersebut bermasalah atau tidak.
Kalau memang ditemukan permasalahan, misalnya terkait dana simpan pinjam, akan didata lalu diusulkan untuk dibubarkan.
Menurutnya Pemprov Kepri tidak bisa sembarangan membubarkan koperasi tanpa dasar hukum yang jelas.
"Kami turut mengimbau masyarakat agar lebih jeli dalam melakukan simpan pinjam di koperasi. Selidiki dulu apakah koperasi itu sudah terdaftar atau tidak, karena dikhawatirkan ada pungutan liar berkedok koperasi," ungkapnya.
Sementara itu terhadap koperasi aktif, lanjutnya, Pemprov Kepri juga terus membenahi baik dari sisi administrasi maupun kelembagaan.
Pemprov turut memberikan dukungan anggaran sebesar Rp2,5 juta dalam bentuk pembuatan akta notaris bagi koperasi yang baru terbentuk, termasuk bimbingan dan penyuluhan untuk koperasi yang akan dibentuk dan akan menjalankan pengembangan usahanya.
Derna menambahkan biasanya koperasi identik dengan simpan pinjam, namun belakangan mulai dilakukan penataan, agar pengurus koperasi mengbah pola pikir untuk bergerak di sektor riil.
"Kami canangkan koperasi tak hanya identik dengan simpan pinjam, tapi harus punya usaha," ujarnya.
Ia mencontohkan koperasi dapat merekrut anggota yang punya usaha, misalnya penjualan sembako. Dengan begitu, anggota koperasi bisa membeli barang-barang kebutuhan hidup di koperasi bersangkutan.
Menurutnya koperasi yang bergerak di sektor riil punya nilai tambah, karena sudah ada marketnya, yakni anggota koperasi itu sendiri.
"Kalau 90 persen anggota belanja kebutuhan di koperasi, pasti untung. Selain itu, keuntungan usaha juga dibagi ke sesama anggota koperasi, sehingga tentu akan meningkatkan ekonomi para anggotanya," ucap Derna.
Pemprov Kepri optimistis pascapandemi COVID-19, koperasi bisa menjadi salah satu cara membangkitkan geliat ekonomi masyarakat, karena koperasi didukung dengan sistem keanggotaan yang menjadi potensi dan aset berharga.
Baca juga:
Desa Limau Manis Natuna terima penghargaan sebagai desa anti korupsi dari BPK
Pemkot Batam rekomendasikan UMK 2024 naik sebesar 4,1 persen
KPU Bintan gencar masuk ke SMA/SMK tingkatkan pemilih pemula
Berita Terkait
Polda Kepri mengungkap 26 perkara korupsi periode Januari-Desember 2024
Rabu, 4 Desember 2024 11:32 Wib
Dispora Batam tingkatkan daya saing pemuda dengan dua pelatihan
Rabu, 4 Desember 2024 10:26 Wib
Dishub Kepri: Ada penambahan kapal untuk Natal dan Tahun Baru
Rabu, 4 Desember 2024 9:15 Wib
Begini kronologi penyebab PMI koma di Singapura
Rabu, 4 Desember 2024 6:54 Wib
Polres Karimun terbaik kepatuhan pelayanan publik dari Ombudsman RI
Rabu, 4 Desember 2024 6:05 Wib
BMKG prakirakan cuaca Kepri hari ini berawan tebal
Rabu, 4 Desember 2024 5:59 Wib
ASDP Kota Batam siapkan 18 kapal untuk angkutan akhir tahun
Selasa, 3 Desember 2024 18:10 Wib
Pemprov Kepri kaji konversi pompong penambang listrik di Pulau Penyengat
Selasa, 3 Desember 2024 17:34 Wib
Komentar