Dokter urologi anjurkan deteksi kanker prostat di usia 50 tahun

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis urologi dr. Rainy Umbas menganjurkan masyarakat melakukan deteksi kanker prostat ketika memasuki umur 50 tahun karena di usia itu risiko kanker prostat mulai meningkat.

"Faktor risiko yang paling jelas adalah usia karena risiko kanker prostat di atas 50 tahun sudah meningkat," kata Rainy dalam acara "5K Amazing Run: Ambil Kendali, Lakukan Skrining Kanker" di Jakarta, Ahad.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menambahkan, hal tersebut berlaku kalau tidak memiliki riwayat keluarga penderita kanker prostat. Sedangkan apabila terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit tersebut, dianjurkan untuk melakukan deteksi saat memasuki usia 40 tahun.

Dia menyebutkan, 50 persen pasien kanker prostat di Indonesia baru melakukan deteksi ketika kondisi penyakitnya telah berada pada stadium lanjut.

Karenanya, deteksi dini kanker prostat sangat penting karena apabila ditemukan potensi kanker masih pada stadium awal, penanganan yang dilakukan dapat memberikan hasil yang lebih baik.

Rainy menjelaskan kanker prostat merupakan satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada pria. Menurutnya, penyakit tersebut tidak memiliki tanda-tanda atau gejala khusus layaknya jenis kanker lain. Umumnya penderita kanker prostat sering merasakan kesulitan menahan buang air kecil terutama pada malam.

"Kanker prostat itu barangnya aja ga keliatan, kalau (kanker) payudara keliatan, (kanker) paru bisa terasa. Kalau prostat tidak terasa, tidak keliatan, nah ini yang jadi masalah," kata Rainy.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter urologi menganjurkan deteksi kanker prostat saat usia 50 tahun