Kemenag Kepri serahkan insentif untuk 1.350 guru RA

id Kepri,batam ,guru madrasah ,RA ,PAUDQ,kemenag,insentif,Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam Zulkarnain Umar,Sekola

Kemenag Kepri serahkan insentif untuk 1.350 guru RA

Kakanwil Kemenag Kepri Mahbub Daryanto (kanan) saat menyerahkan insentif untuk 1.350 guru RA di Batam secara simbolis kepada Wali Kota Batam Muhammad Rudi (tengah) didampingi Kepala Kantor Kemenag Kota Batam Zulkarnain Umar (kiri). ANTARA/Jessica.

Batam (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau menyerahkan insentif untuk 1.350 guru Raudhatul Athfal (RA), Madrasah, dan PAUD Al Quran di lingkungan Kantor Kemenag Kota Batam tahun 2024.

Kepala Kanwil Kemenag Kepri Mahbub Daryanto di Batam Sabtu mengatakan, anggaran yang disiapkan untuk pemberian insentif tersebut sebesar Rp11,3 miliar.

Dia menjelaskan, selain itu juga ada insentif yang diberikan kepada 4.280 Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), dengan total anggaran yang diberikan sebesar Rp3,2 miliar.

Baca juga: Lansia yang hilang di Desa Selaut Natuna ditemukan meninggal

"Dan insentif untuk 320 orang pendeta yang menetap di Batam," kata Daryanto.

Ia juga mengapresiasi kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah Kota Batam yang sudah memberikan bantuan dan memfasilitasi dalam penyelenggaraan pendidikan keagamaan, serta berbagai kegiatan keagamaan di kota itu.

Menurut Mahbub, pada tahun 2024 ini sudah ada dua sekolah di bawah naungan Kemenag yang berubah status menjadi sekolah negeri.

"Informasi dari MenPAN kemarin penegerian madrasah yang kita ajukan itu hanya Batam dengan dua sekolah yang disetujui. Sudah empat tahun kita berjuang, dan sekarang bisa negeri," katanya.

Baca juga: UMRAH berhasil meluluskan 501 wisudawan sarjana dan pascasarjana

Sebelumnya, Kantor Perwakilan Kementerian Agama Kota Batam Kepulauan Riau meningkatkan pemahaman guru madrasah terhadap Kurikulum Merdeka melalui metode training of trainers (ToT) atau pelatihan bagi pelatih.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam Zulkarnain Umar mengatakan hal tersebut sebagai upaya untuk mempercepat penyebaran pemahaman guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka.

"Kita di Kemenag terus melakukan sosialisasi, bahkan kita mengirim instruktur ke pusat dalam rangka TOT, sehingga temen-temen yang sudah ditraining ini bisa menyampaikan ke dewan guru lainnya di sekolah. Dan itu melalui masing-masing madrasah dan pondok pesantren melakukan kegiatan-kegiatan untuk memberikan pemahaman bagaimana pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini," katanya.

Baca juga: Baznas Kepri bangun 56 rumah layak huni

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE