Warga Tanjungpinang berburu minuman dalam kaleng jelang Lebaran

id Berburu air kaleng jelang idul fitri

Warga Tanjungpinang berburu minuman dalam kaleng jelang Lebaran

Warga Tanjungpinang, Kepri, berburu air minuman kaleng jelang Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi di salah satu swalayan daerah setempat, Minggu (7/4/2024). (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Masyarakat Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) giat berburu minuman kemasan kaleng menjelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Salah seorang warga Tanjungpinang Fina membeli satu kardus minuman kaleng tanpa soda di salah satu swalayan, dengan berbekal kupon minuman yang diperoleh dari kantor tempatnya bekerja.

"Setiap tahun jelang Idul Fitri dapat kupon gratis dari kantor, lalu ditukarkan dengan minuman kaleng di toko sesuai yang tertera di kupon itu," kata Fina, seorang karyawan toko pakaian di Tanjungpinang, Minggu.

Warga lainnya Adi juga membeli minuman kaleng untuk persiapan menyambut Idul Fitri. Ia membeli minuman jenis soya untuk dihidangkan pada tetamu yang datang beraya ke rumahnya.

"Saya beli dua kardus, harga per kardus sekitar 95 ribu," ucap Adi.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan minuman kaleng yang disajikan untuk tamu yang datang ke rumah saat Lebaran merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat sejak dahulu.

Tradisi minuman kaleng berdampak positif terhadap kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat.

"Selain semarak Idul Fitri, tentu ikut mendorong perputaran ekonomi di tengah-tengah masyarakat," kata Ansar.

Tokoh masyarakat etnis Tionghoa Kepri Bobby Jayanto mengatakan tradisi minuman kaleng dapat meningkatkan tali silaturahim antarsesama Muslim, termasuk dengan umat beragama lainnya.

Menjelang Lebaran, biasanya warga dari agama selain Islam memberi minuman kaleng kepada tetangganya yang merayakan Idul Fitri. Kemudian menjelang Imlek, Natal dan Tahun Baru, umat Islam memberi bingkisan berupa minuman kaleng kepada tetangga atau teman-temannya.

"Biasanya, pengusaha juga memberi bingkisan minuman kaleng kepada rekan-rekannya," ucapnya.

Menurut pengalamannya sewaktu kecil saat berkunjung ke rumah tetangga yang merayakan Idul Fitri, belum ada minuman kaleng, melainkan minuman soda kemasan botol hingga aneka minuman yang terbuat dari sirop.

"Setelah itu mungkin baru lahir tradisi minuman kaleng dan berlangsung sampai sekarang," katanya yang juga seorang anggota DPRD Kepri tersebut.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE