Rembang (ANTARA) - Nelayan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menyatakan kesediaannya mencari ikan hingga ke Perairan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, namun saat ini masih terkendala dengan ketersediaan alat tangkap ikan yang memang diperuntukkan untuk laut dalam.
"Kami sudah melakukan uji coba mencari ikan di Natuna, namun belum membuahkan hasil karena alat tangkap yang dimiliki nelayan asal Rembang belum sesuai untuk laut Natuna yang cukup dalam," kata Ketua Asosiasi Nelayan Dampo Awang Bangkit Suyoto di Rembang, Senin.
Menurut dia laut Natuna yang berpotensi memberikan hasil tangkapan ikan yang cukup bagus di Natuna Utara, sedangkan Natuna Selatan tergolong dangkal dan hasil tangkapan ikannya juga tidak sebanyak di wilayah utara.
Hanya saja untuk bisa menangkap ikan di laut Natuna Utara dibutuhkan alat tangkap yang mampu menjangkau keberadaan ikan yang berada di laut yang lebih dalam.
"Selain alat tangkap yang khusus, juga dibutuhkan kapal dengan gross ton yang lebih besar. Minimal 200 ton, sedangkan kapal nelayan dari Rembang yang berangkat hanya berkisar 130-140 GT," ujarnya.
Untuk pengadaan kapal dengan spesifikasi tersebut, kata dia, nelayan di Kabupaten Rembang sebetulnya mampu, namun terkendala aturan.
Permasalahan lain yang dihadapi saat melaut di Natuna, yakni terkait dengan keberadaan kapal asing yang lebih modern dan kapalnya juga terbuat dari besi, bukan dari kayu seperti halnya kapal nelayan lokal.
"Jika sampai terjadi tabrakan, sudah bisa dipastikan kapal kayu yang akan rusak lebih dahulu," ujarnya.
Terkait tanggapan masyarakat setempat atas kehadiran nelayan dari Pantura Timur, sempat terjadi penolakan. Sebelumnya juga sudah ada penjelasan kepada masyarakat melalui DPRD setempat dan kesiapan bagi nelayan untuk membantu memajukan perekonomian masyarakat setempat.
Ketika nelayan asal Rembang dan sekitarnya diperbolehkan melaut dan hasilnya harus dijual di daerah setempat, nelayan juga meminta difasilitasi penjualannya. Ketika berjalan dipastikan akan memajukan perekonomian masyarakat setempat karena akan ada penyerapan tenaga kerja.
Nelayan di Kabupaten Rembang yang dipastikan siap melaut di Natuna berdasarkan catatan Asosiasi Nelayan Dampo Awang Bangkit mencapai 400-an kapal dengan ukuran di atas 80 gross ton. Akan tetapi setelah mengetahui kedalaman laut dan dibutuhkan kapal yang lebih besar dan alat tangkap yang harus bisa dioperasikan di laut dalam, maka saat ini belum tersedia kapal yang sesuai kebutuhan.
Bagi nelayan asal Rembang yang berniat melaut ke Pulau Natuna, dibutuhkan waktu antara delapan hingga 10 hari, sehingga mulai berangkat hingga mendapatkan hasil tangkapan serta pulang ke Rembang setidaknya membutuhkan waktu sebulan.
Berita Terkait
Pelni Tanjungpinang siapkan empat kapal untuk layani mudik lebaran 2024
Selasa, 19 Maret 2024 18:04 Wib
127 anak di Batam berkewarganegaraan ganda
Selasa, 19 Maret 2024 17:47 Wib
Bulog pastikan pasokan beras di Natuna aman hingga Idul Fitri
Selasa, 19 Maret 2024 15:57 Wib
Satgas Pangan Natuna sidak ketersediaan bahan pokok
Selasa, 19 Maret 2024 14:40 Wib
Bareskrim Polri tangkap residivis edarkan 10 ribu butir ekstasi di Jakarta Utara
Selasa, 19 Maret 2024 14:07 Wib
KPU RI akan lakukan rapat pleno untuk tetapkan hasil Pemilu 2024
Selasa, 19 Maret 2024 13:42 Wib
Agak Laen bakal tayang di Amerika tahun ini
Selasa, 19 Maret 2024 10:39 Wib
Presiden prihatin dan empati atas insiden kunker di Sumut
Selasa, 19 Maret 2024 9:47 Wib
Komentar