Bukittinggi (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan penyebab utama terjadinya banjir lahar dingin dari erupsi Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).
"Terjadinya lahar dingin ini kan dalam waktu yang lama yakni apabila terjadi hujan di area puncak maupun lereng Gunung Api," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Letusan Gunung Marapi PVMBG Ugan Saing di Bukittinggi, Selasa.
Meskipun erupsi atau letusan gunung api berhenti sementara, kata dia, namun endapan material vulkanik seperti abu, pasir, dan bebatuan, masih terdapat di puncak maupun lereng gunung.
Endapan material vulkanik tersebut merupakan hasil erupsi Gunung Marapi sejak letusan utama yang terjadi pada 3 Desember 2023. Pada medio Januari 2024 PVMBG memperkirakan terdapat 500 ribu meter kubik material vulkanik yang menumpuk di sekitar kawah gunung api itu.
Sehingga ketika terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, lanjutnya, maka endapan material vulkanik tadi dapat meluas ke sungai-sungai, terutama yang berhulu dari Gunung Marapi.
Hal tersebut seperti yang terjadi pada Jumat (5/4) 2024 dimana banjir lahar dingin menghantam sejumlah wilayah di Kabupaten Agam dan Kota Padang Panjang.
Baca juga:
PVMBG ingatkan bahaya terjangan lahar dingin Gunung Marapi bagi permukiman warga
Warga diimbau jauhi aliran sungai berhulu ke Gunung Marapi Sumbar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PVMBG paparkan penyebab banjir lahar dingin dari erupsi Gunung Marapi
Komentar