DKP2KH Kepri sebut kebutuhan hewan kurban capai 18 ribu ekor

id hewan kurban,kurban 1445 H,kurban kepri,kepri, sapi, kambing, kurban, idul adha 1445h,DKP2KH

DKP2KH Kepri sebut kebutuhan hewan kurban capai 18 ribu ekor

Kepala DKP2KH Provinsi Kepri Rika Azmi. (ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyampaikan jumlah kebutuhan hewan kurban Idul Adha 1445 Hijriah mencapai 18 ribu ekor, meliputi 7.205 sapi dan 10.691 kambing.  

"Data kebutuhan tersebut berdasarkan laporan dari seluruh kabupaten/kota se-Kepri hingga akhir Mei 2024," kata Kepala DKP2KH Kepri Rika Azmi di Tanjungpinang, Kamis.   

Rika menyebut jumlah kebutuhan hewan kurban tahun ini diprediksi meningkat sepuluh persen dibanding Idul Adha tahun lalu yang sekitar 17 ekor.  

Peningkatan itu dipengaruhi beberapa faktor, seperti pemulihan ekonomi yang memicu daya beli masyarakat, kemudian adanya keinginan atau semangat yang kuat bagi masyarakat untuk berkurban, terutama bagi mereka yang mampu.  

Baca juga: Polresta Tanjungpinang tangkap ibu yang buang bayi di selokan

Sementara dari sisi ketersediaan hewan kurban jelang Idul Adha 2024, juga mengalami peningkatan dibanding tahun 2022 maupun 2023.  

Hingga akhir Mei 2024, kata Rika, tercatat ada sekitar 19 ribu hewan kurban yang tersedia di Kepri, terdiri dari sapi sebanyak 7.259 ekor dan kambing 12.691 ekor.

Bahkan khusus sapi, rencananya akan ada pemasukan lagi jelang lebaran Idul Adha, khususnya di Kabupaten Karimun dan Kota Batam sebanyak 1.500-2.000 ekor.  

"Intinya, dari segi ketersediaan dan kebutuhan untuk hewan kurban cukup. Apalagi dalam waktu dekat datang lagi sapi dari beberapa daerah ke Kepri," ungkap Rika.

Rika menambahkan ketersediaan hewan kurban cukup di Kepri, karena sejak jauh-jauh hari pelaku usaha atau peternak telah menyiapkan stok hewan kurban.

Selain bersumber dari pasokan ternak lokal, sebagian besar pasokan hewan kurban didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jambi dan Lampung.

"Setelah beberapa tahun sempat pemasukan hewan kurban memang dibatasi akibat wabah PMK, namun saat ini hewan kurban terutama sapi sudah bisa masuk dari mana saja ke Kepri, asal dilengkapi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku," kata Rika.

Baca juga: Pembangunan Terminal 2 Hang Nadim dorong peningkatan investasi Batam

Sementara, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Provinsi Kepri Herwintarti menyampaikan pihaknya terus bersinergi dengan dinas terkait guna menjamin lalu lintas komoditas ternak dari luar ke Kepri dalam kondisi sehat dan terbebas penyakit mengancam, misalnya PMK, antraks hingga jembrana.

"Kepri bukan penghasil ternak karena daerah kepulauan, makanya sebagian besar hewan kurban didatangkan dari luar daerah," ujarnya.

Sebagai daerah kepulauan, kata dia, BKHIT Kepri sebagai garda terdepan memiliki tantangan dalam mengawasi, mencegah serta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit zoonosis pada hewan ternak.

Oleh karena itu, pihaknya siap mengawal lalu lintas hewan kurban ke Kepri yang melonjak sangat tinggi jelang Idul Adha. Berdasarkan catatan BKHIT, periode Januari hingga Mei sudah ada 7.251 ekor sapi masuk ke Kepri dengan 45 frekuensi pemasukan.

Hal ini menunjukkan animo masyarakat sangat tinggi untuk memeriahkan hari raya kurban.

"Kami pastikan hewan kurban yang masuk ke Kepri aman dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat pada perayaan Idul Adha tahun ini," katanya pula.

Baca juga: PLN Batam gelar aksi bersih-bersih di Pantai Tanjung Uma

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE