Imigrasi pastikan pelayanan visa hingga paspor daring sudah pulih
Jakarta (ANTARA) - Dirjen Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim memastikan pihaknya berhasil memulihkan pelayanan visa online atau daring, izin tinggal dan paspor, setelah sempat lumpuh akibat gangguan pada Pusat Data Nasional (PDN) sejak Kamis (20/6).
"Hari ini kita sudah memastikan seluruh layanan keimigrasian dari perlintasan, kemudian visa online, izin tinggal, dan paspor sudah recover 100 persen," ujar Silmy di Jakarta, Jumat.
Ia mengataan layanan paspor menjadi yang terakhir dipulihkan lantaran jumlah layanan tersebut yang paling banyak dikerjakan imigrasi.
Dalam kesempatan itu, dia juga bercerita kronologi serangan ransomware ke PDN juga berdampak ke imigrasi.
"Kamis kira-kira jam setengah lima pagi atau tepatnya pukul 4.20, itu terjadi gangguan kesisteman. Awalnya dari pihak kita mengecek apakah itu jaringannya, apakah itu ada interupsi yang disebabkan oleh hal teknis," kata dia.
"Itu dulu kan biasanya di lapangan, melaporkan ke Direktorat IT, ini ada kendala. Karena kita memang memiliki help desk yang 24 jam, untuk mendukung kesisteman," kata dia kemudian.
Silmy menyampaikan imigrasi adalah lembaga atau institusi pemerintah yang sangat bergantung teknologi.
Karenanya, serangan ransomware sangat berdampak pada pelayanan imigrasi.
Hal ini membuat sistem pelayanan imigrasi yang belum pulih justru meluas hingga pelayanan di bandara.
"Kemudian saya dilaporkan lagi sekitar jam setengah enam pagi (Kamis). Ini di bandara sistem mati. Biasanya itu 30 menit itu cepat beres. Di internal kan langsung cek, apa? Oh, PDN. Dari situ belum ada informasi mengenai cyber attack," kata Silmy.
"Kemudian pagi saya cek, biasanya saya cek belum lagi tiga jam. Kemudian di jam keenam dari gangguan, belum benar juga," kata dia menambahkan.
Saat itu, Silmy masih meyakini gangguan teknis pelayanan imigrasi tidak mungkin memakan waktu lebih dari 6 jam.
Pihaknya pun menunggu waktu enam jam ke depan dengan harapan PDN pulih kembali.
"Kita tambah lah 6 jam lagi, 12 jam. Tidak ada konfirmasi. Maka saya langsung mengontak Menteri Hukum dan HAM selaku atasan kami. Mohon izin untuk kita menyiapkan data center alternatif," kata Silmy.
"Karena kalau saya biarkan, keputusan itu tidak dilakukan cepat, maka layanan akan terganggu. Langsung kita persiapkan itu memakan waktu kurang lebih 24 jam untuk menyiapkan data center baru untuk kesisteman kita bisa di-install," kata dia lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Imigrasi: Pelayanan visa hingga paspor "online" sudah pulih 100 persen
"Hari ini kita sudah memastikan seluruh layanan keimigrasian dari perlintasan, kemudian visa online, izin tinggal, dan paspor sudah recover 100 persen," ujar Silmy di Jakarta, Jumat.
Ia mengataan layanan paspor menjadi yang terakhir dipulihkan lantaran jumlah layanan tersebut yang paling banyak dikerjakan imigrasi.
Dalam kesempatan itu, dia juga bercerita kronologi serangan ransomware ke PDN juga berdampak ke imigrasi.
"Kamis kira-kira jam setengah lima pagi atau tepatnya pukul 4.20, itu terjadi gangguan kesisteman. Awalnya dari pihak kita mengecek apakah itu jaringannya, apakah itu ada interupsi yang disebabkan oleh hal teknis," kata dia.
"Itu dulu kan biasanya di lapangan, melaporkan ke Direktorat IT, ini ada kendala. Karena kita memang memiliki help desk yang 24 jam, untuk mendukung kesisteman," kata dia kemudian.
Silmy menyampaikan imigrasi adalah lembaga atau institusi pemerintah yang sangat bergantung teknologi.
Karenanya, serangan ransomware sangat berdampak pada pelayanan imigrasi.
Hal ini membuat sistem pelayanan imigrasi yang belum pulih justru meluas hingga pelayanan di bandara.
"Kemudian saya dilaporkan lagi sekitar jam setengah enam pagi (Kamis). Ini di bandara sistem mati. Biasanya itu 30 menit itu cepat beres. Di internal kan langsung cek, apa? Oh, PDN. Dari situ belum ada informasi mengenai cyber attack," kata Silmy.
"Kemudian pagi saya cek, biasanya saya cek belum lagi tiga jam. Kemudian di jam keenam dari gangguan, belum benar juga," kata dia menambahkan.
Saat itu, Silmy masih meyakini gangguan teknis pelayanan imigrasi tidak mungkin memakan waktu lebih dari 6 jam.
Pihaknya pun menunggu waktu enam jam ke depan dengan harapan PDN pulih kembali.
"Kita tambah lah 6 jam lagi, 12 jam. Tidak ada konfirmasi. Maka saya langsung mengontak Menteri Hukum dan HAM selaku atasan kami. Mohon izin untuk kita menyiapkan data center alternatif," kata Silmy.
"Karena kalau saya biarkan, keputusan itu tidak dilakukan cepat, maka layanan akan terganggu. Langsung kita persiapkan itu memakan waktu kurang lebih 24 jam untuk menyiapkan data center baru untuk kesisteman kita bisa di-install," kata dia lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Imigrasi: Pelayanan visa hingga paspor "online" sudah pulih 100 persen
Komentar