Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menyambut baik konektivitas kabel bawah laut antarnegara, yakni Singapura ke Kota Tanjungpinang (Indonesia), sebagai upaya menghadirkan layanan internet cepat dan murah.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kepri Hasfarizal Hendra menyebut jika konektivitas itu memang terwujud, tentu sangat membantu pemerintah mengingat biaya internet di Indonesia sudah cukup tinggi, termasuk di daerah.
"Dengan adanya koneksi jaringan bawah laut ini diharapkan masyarakat dapat mengakses internet dengan biaya murah dan jangkauan yang lebih luas," kata Hasfarizal usai menghadiri peluncuran konektivitas kabel bawal laut Singapura-Tanjungpinang di Trans Convention Centre Aston Tanjungpinang, Rabu.
Selain itu, ia juga berharap program konektivitas jaringan yang melibatkan tiga perusahaan swasta itu dapat meningkatkan perekonomian daerah sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, khususnya di sektor penyedia jasa layanan internet.
"Apalagi nilai investasinya cukup besar, mencapai 3 juta dolar AS atau sekitar Rp48 miliar," ujar Hasfarizal.
Ia turut mendorong provider internet terlibat dalam penyediaan internet gratis bagi masyarakat, karena khusus di Tanjungpinang baru tersedia layanan internet gratis di 34 titik yang didanai oleh pemkot setempat.
"Pemerintah sangat apresiasi kalau ada pihak swasta yang ikut andil memberikan internet gratis, karena internet saat ini menjadi kebutuhan pokok masyarakat," ujarnya pula.
PT Barelang Net bekerja sama dengan PT Sumber Data Indonesia (SDI) dan PT Super Sistem Group resmi meluncurkan konektivitas kabel bawah laut Singapura-Tanjungpinang dengan bandwith mencapai 100 gigabit.
CEO Barelang Group Bobby Jayanto menyebut produk tersebut akan dipasarkan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk pemerintahan, sekolah dan perkantoran.
"Kelebihan konektivitas kabel bawah laut ini ialah bandwith besar dengan layanan internet berkualitas bagus dan harga relatif terjangkau," ujar Bobby Jayanto.
Senada, Direktur PT Super Sistem Group Marshall Djahja menyatakan kualitas jaringan tersebut sudah memenuhi aturan Kementerian Kominfo RI, dengan setiap perusahaan jaringan internet diwajibkan memberikan layanan dengan service level agreement (SLA) 99,5 persen.
"Jadi kalau dihitung secara menit dalam satu bulan, maksimal internet mati tiga jam, tapi kita tetap berusaha memberikan layanan prima dan dinikmati pelanggan," katanya pula.
Marshal menambahkan PT Super Sistem Group bertugas menghubungkan kabel bawah laut dari Singapura ke Batam. Selanjutnya, PT SDI menghubungkan kabel bawah laut dari Batam ke Tanjung Uban, Kabupaten Bintan.
"Lalu Barelang Net, menyebarluaskan jaringan ini ke wilayah Tanjungpinang dan Bintan (Pulau Bintan)," kata dia lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Kepri menyambut baik konektivitas kabel bawah laut antarnegara
Berita Terkait
Polairud Karimun intensifkan patroli laut atasi cuaca ekstrem
Rabu, 18 September 2024 18:44 Wib
Dishub Natuna imbau transportasi laut tingkatkan kewaspadaan
Rabu, 18 September 2024 17:55 Wib
Jokowi buka ekspor sedimen laut
Selasa, 17 September 2024 11:54 Wib
Kemenhub tegaskan terus awasi keselamatan kapal
Senin, 16 September 2024 10:10 Wib
Pemprov Kepri berikan bantuan biaya transportasi kepada pelajar di Natuna
Jumat, 13 September 2024 10:35 Wib
BMKG ingatkan potensi hujan disertai kilat dan gelombang laut sedang di Kepri
Jumat, 13 September 2024 7:08 Wib
Kemendag sebut ekspor pasir laut bisa dilakukan asal sesuai ketentuan
Senin, 9 September 2024 16:55 Wib
Pemkab Natuna lanjutkan pembangunan Pelabuhan Tanjung Pala di Pulau Laut
Kamis, 5 September 2024 18:24 Wib
Komentar