BP Batam pastikan hak warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City terpenuhi

id rempang,batam,bp batam,kepri,eco city

BP Batam pastikan hak warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City terpenuhi

Sebanyak delapan Kepala Keluarga (KK) asal Desa Blongkeng yang terdampak Proyek Rempang Eco-City memilih untuk bergeser ke hunian sementara, Rabu (7/8/2024). (ANTARA/ HO-BP Batam)

Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam memastikan hak-hak warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City terpenuhi, sebelum investasi di kawasan itu terealisasi.

"Kami berupaya untuk menyelesaikan hak-hak masyarakat sebelum investasi Rempang Eco-City terealisasi. Pada prinsipnya, BP Batam tidak ingin ada hak warga yang terabaikan sehingga proyek ini mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat," kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ariastuty Sirait, Kamis.

Ia menyampaikan BP Batam sejak awal berkomitmen, bahwa setiap warga yang bergeser akan mendapatkan santunan berupa biaya hidup sebesar Rp 1,2 juta per jiwa.

Baca juga: Seluruh kabupaten/kota se-Kepri raih predikat UHC dari BPJS Kesehatan

Di samping itu, mereka juga mendapat biaya sewa rumah dengan jumlah yang sama yakni Rp 1,2 per bulan.

Ia mengatakan, hingga Kamis (8/8) sebanyak 163 kepala keluarga (KK) telah bergeser ke hunian sementara.

Sementara itu, delapan KK asal Desa Blongkeng yang terdampak Proyek Rempang Eco-City memilih untuk bergeser ke hunian sementara pada Rabu (7/8).

Menurut Tuty, langkah ini merupakan bentuk dukungan warga terhadap realisasi pengembangan Kawasan Rempang sebagai The New Engine of Indonesian's Economic Growth.

Baca juga: Dinas Perikanan Batam terapkan sistem biofolk budidaya ikan air tawar

Warga Desa Blongkeng, Ahmat Zulimin, berharap proyek yang masuk dalam program strategis nasional itu bisa berjalan lancar.

"Mudah-mudahan proyek Rempang bisa berjalan lancar," harap Ahmat Zulimin.

Ia juga berharap, Proyek Rempang Eco-City dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi seluruh masyarakat setempat, sehingga, perekonomian warga sekitar proyek pun bisa ikut meningkat dengan hadirnya pembangunan ini.

"Terima kasih pula kepada pemerintah dan BP Batam yang telah membantu pergeseran terhadap kami. Semoga ekonomi warga bisa lebih sejahtera ke depannya," kata dia.

Baca juga: Pemkot Batam gelar kontes binaraga internasional sampai 12 Agustus

Warga lainnya bernama Kahar juga berharap penuh dengan kehadiran Proyek Rempang Eco-City.

Pria yang telah bermukim di Desa Blongkeng sejak puluhan tahun lalu ini ingin ekonomi masyarakat lokal bisa ikut meningkat signifikan.

"Saya dan keluarga mendukung pemerintah agar proyek ini bisa berjalan. Sebagai masyarakat, saya ingin anak-cucu kami ke depan bisa hidup lebih baik dan mendapat pekerjaan yang layak," kata dia.

Baca juga:
Pemko Batam ajak masyarakat pilah sampah yang miliki nilai ekonomis

Pemkab Natuna terima penghargaan UHC dari BPJS Kesehatan

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE