Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) berkomitmen menurunkan angka stunting melalui program intervensi serta pendataan yang valid.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kepri Adi Prihantara di Batam, Selasa, mengatakan melalui pendataan valid yang dilakukan setiap tahun menjadi acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil langkah untuk mengintervensi stunting.
“Agar keluarga tidak stunting dan yang stunting diintervensi agar terbebas dari stunting,” kata Adi yang juga merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri.
Ia menyampaikan semua sektor dan lini di Kepri memiliki kewajiban yang sama untuk menangani stunting, yang bertujuan mensejahterakan masyarakat.
Selain itu pihaknya juga menekankan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di seluruh kabupaten/kota tidak hanya sekedar membantu dan memberikan data, tetapi juga fokus pada upaya pencegahan stunting.
Kemudian, kata dia, pentingnya pencegahan stunting dari akar masalahnya, yakni melalui program peningkatan kualitas sanitasi, akses air bersih, serta edukasi gizi bagi para ibu hamil dan keluarga.
“Bahkan tidak hanya satu OPD. Mulai dari sanitasi, air bersih, rumah, kesehatan, hampir semua OPD menangani terkait dengan program ini,” kata dia.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepri menyebutkan tren jumlah keluarga risiko stunting mengalami penurunan pada semester I tahun 2024 yaitu 86.449 keluarga, dari sebelumnya pada semester II tahun 2023 sebanyak 108.908 keluarga.
Kepala BKKBN Kepri Rohina di Kota Batam, Selasa, mengatakan hal tersebut berdasarkan hasil pendataan keluarga, pemutakhiran, verifikasi, dan validasi Keluarga Risiko Stunting (KRS).
Ia menjelaskan BKKBN berkomitmen melakukan pemutakhiran KRS selama setahun sebanyak dua kali yaitu melalui verifikasi dan validasi yang memberikan data sasaran KRS.
“Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK24). Data hasil PK penting untuk mengukur indikator yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan dijabarkan ke dalam Rencana Strategis BKKBN,” kata Rohina.
Berita Terkait
Kadispar Kepri: Lagoi jadi destinasi unggulan sport tourism
Selasa, 22 Oktober 2024 19:14 Wib
Polda Kepri tindak tegas truk langgar aturan lalu lintas
Selasa, 22 Oktober 2024 18:08 Wib
BKKBN: Tren jumlah keluarga risiko stunting turun pada semester I-2024
Selasa, 22 Oktober 2024 17:50 Wib
Pengembangan KEK Tanjung Sauh tingkatkan daya saing energi listrik Batam
Selasa, 22 Oktober 2024 15:46 Wib
BP Batam: KEK Pariwisata dan Kesehatan mulai beroperasi 2026
Selasa, 22 Oktober 2024 15:26 Wib
Sekretaris Menko: Batam bertransformasi ke era investasi digital
Selasa, 22 Oktober 2024 15:15 Wib
BKKBN Kepri hadirkan Rumah Asuh Terintegrasi upaya atasi stunting dari hulu
Selasa, 22 Oktober 2024 13:55 Wib
BP Batam beri penghargaan pelaku investasi yang majukan ekonomi RI
Selasa, 22 Oktober 2024 12:31 Wib
Komentar