Batam (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan kesiapan untuk memaksimalkan potensi zakat di wilayah ini.
Kepala Baznas Kepri Arusman Yusuf di Batam, Kamis, mengatakan potensi zakat di Kepri sedikitnya Rp3,2 triliun dalam setahun.
Ia menjelaskan potensi zakat itu meliputi berbagai bidang, mulai dari zakat harta, zakat profesi, zakat pertanian, hingga zakat perdagangan. Tetapi hingga saat ini kontribusi zakat di Kepri sebagian besar masih berasal dari zakat profesi dan harta.
“Potensi zakat secara umum di Kepri itu hampir Rp3,2 triliun setahun, tapi kita banyak di kisaran zakat profesi dan harta,” ujar Arusman.
Ia menyampaikan untuk realisasi penerimaan zakat di wilayah itu pada 2024 sebesar Rp11 miliar dari target Rp13 miliar.
Sementara untuk tahun 2025, Baznas Kepri mematok target sebesar Rp15 miliar untuk penerimaan zakat. “Target ini setiap tahunnya terus naik,” kata dia.
Baznas Kepri juga melakukan pemberdayaan melalui lima program unggulan di antaranya program Kepri Cerdas, Kepri Sehat, Kepri Peduli, Kepri Makmur dan Kepri Taqwa, untuk menyalurkan dana zakat yang dikelola kepada mustahik.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan mengatakan pencapaian Baznas Kepri juga merupakan bentuk dukungan dari pemda-pemda di wilayah setempat dalam kepercayaannya untuk pengelolaan dana zakat.
“Dan kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh dukungan stakeholder, pemda, dan OPD yang hari ini memercayakan zakatnya kepada Baznas,” ujar Saidah.
Ia juga berharap semua program unggulan yang dihadirkan oleh Baznas Kepri dapat berlangsung dengan maksimal, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik di Kepri.
“Jadi kami berharap semua program yang dilakukan oleh Baznas Kepri bisa dimaksimalkan dengan dana zakat,” ujar dia.
Komentar