Kapolsek Bulang: Balum ada gangguan akibat buaya lepas

id buaya penangkaran lepas, polsek bulang, pulau bulan, penangkaran buaya jebol, kota batam, kepulauan riau

Kapolsek Bulang: Balum ada gangguan akibat buaya lepas

Tim Terpadu mengevakuasi buaya penangkaran yang lepas di peraian Kota Pulau Bulan, Kota Batam, Kepulaua RIau, Sabtu (18/1/2025). (NTARA/HO-Polsek Bulang

Batam (ANTARA) - Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bulang Iptu Adyanto Syofyan, menyebut belum ada gangguan yang ditimbulkan oleh buaya yang keluar dari penangkaran usai tembok kolam jebol akibat banjir di Pulau Bulan, Kota Batam.

“Hingga hari ini belum ada kejadian (gangguan buaya menyerang) manusia, karena buaya-buaya penangkaran ini terbiasa dibagi makanan,” kata Adyanto di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.

Personel Polsek Bulang bersama Tim Terpadu yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Batam dalam menangani lepasnya buaya penangkaran milik PT PJK di Pulau Bulan, terus berpatroli sampai seluruh buaya yang keluar dapat dievakuasi.

"Patroli bersama melibatkan personel Polsek Bulang, Koramil 02 Sekupang, Seksi Konservasi Wilayah II Batam BBKSDA Riau, Babinpotmar Pulau Mengkada, PT PJK dan masyarakat," katanya.

Dia menjelaskan patroli terpadu bertujuan untuk mencari dan mengevakuasi buaya yang keluar dari penangkaran akibat banjir yang melanda Senin (13/1).

Patroli dan operasi pencarian meliputi wilayah perairan Pulau Bulan, Pulau Seraya, Pulau Mengkada, dan Pulau Buluh.

"Patroli menggunakan speedboat milik PT PJK Babinpotmar serta speedboat masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, patroli pencarian aktif dilakukan pada malam hari karena buaya hewan nokturnal (aktif di malam hari) sehingga lebih mudah untuk mendeteksi keberadaannya.

Sementara itu, pada siang hari tim tetap bersiaga di Pelabuhan PT ITS Pulau Bulan untuk merespon laporan dari masyarakat secara cepat jika ada penemuan buaya.

"Keterangan dari perusahaan buaya yang lepas ini punya ciri khusus, yakni salah satu sirip pada ekornya dipotong, yang membedakanya dengan buaya liar," ucapnya.

Adyanto mengakui sejak jebolnya tanggul kolam penangkaran buaya tersebut, masyarakat di Pulau Bulan dan sekitarnya khawatir dengan kemunculan buaya di perairan.

"Dengan sinergisitas ini, diharapkan ancaman akibat lepasnya buaya dapat teratasi, sehingga Pulau Bulan dan sekitarnya tetap aman bagi masyarakat," katanya.

Selain berpatroli, Polsek Bulang juga memasang sejumlah spanduk berisi imbauan agar masyarakat mewaspadai aktivitas di wilayah perairan.

"Segera melapor jika melihat buaya di sekitar perairan. Hindari bertindak sendiri, dan serahkan penangan kepada petugas yang berwenang demi keselamatan bersama," tutur Adyanto.

Dalam rapat di Pemkot Batam, PT PJK menyebut ada sekitar 30 ekor buaya yang keluar dari kolam. Sejak kejadian jebolnya tanggul hingga Sabtu (18/1) sudah 22 ekor buaya yang dievakuasi oleh tim terpadu dan masyarakat.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE