Desa-desa di Bintan kembangkan usaha, mulai pariwisata hingga pertanian

id Dinas pemberdayaan masyarakat desa,kepri, bintan, desa bintan, desa di bintan, pariwisata,pertanian

Desa-desa di Bintan kembangkan usaha, mulai pariwisata hingga pertanian

Foto udara kawasan konservasi mangrove Desa Wisata Pengudang, Bintan, Kepulauan Riau, Minggu (29/9/2024). Desa wisata yang dikelola oleh masyarakat setempat tersebut merupakan ekowisata edukasi konservasi mangrove, terumbu karang serta spesies mamalia Dugong. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/aww

Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan desa-desa di daerah itu terus berinovasi meningkatkan perekonomian desa dengan mengembangkan berbagai jenis usaha, mulai dari pariwisata hingga pertanian.

"Usaha-usaha yang dikembangkan pemerintah desa di Bintan rata-rata sudah berhasil, namun ada juga sebagian belum berhasil dan terus didorong sampai berhasil," kata Kepala Dinas PMD Bintan Firman Setyawan, di Tanjungpinang, Selasa.

Firman memaparkan, beberapa contoh usaha desa yang sudah berkembang di Bintan, antara lain desa wisata mangrove di Desa Pengudang.

Kemudian, desa wisata padang pasir di Desa Busung yang mampu mendatangkan wisatawan 1.000 sampai 2.000 orang per hari. Ini tentu berdampak pada peningkatan ekonomi warga di sekitarnya.

Selain itu, ada pula Desa Kampung Hilir, Pulau Tambelan, yang sudah membangun usaha penginapan home stay untuk wisatawan.

"Usaha home stay di Pulau Tambelan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat," kata dia.

Selanjutnya, dari sisi usaha pertanian Desa Sebong Pereh yang mengembangkan program ketahanan pangan melalui penanaman bibit cabai, hingga beberapa kali sudah dipanen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

Kemudian, di Desa Air Glubi warganya digalakkan menanam satu pohon kelor di pekarangan rumah masing-masing, karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

"Lalu, di Desa Kelong sudah ada pengembangan usaha ayam broiler, demikian pula di Desa Mapur dengan usaha ayam petelur yang saat ini sudah berhasil memenuhi permintaan telur ayam lokal," ungkap Firman.

Ia melanjutkan bahwa pengembangan usaha di desa itu bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) masing-masing. Total ada 36 desa di Kabupaten Bintan.

Dia turut menyampaikan usaha-usaha yang dikembangkan tiap desa memerlukan kolaborasi banyak pihak, salah satunya BUMDes yang didorong mengambil alih sekaligus memasarkan hasil produk usaha yang dibina oleh pemerintahan desa.

"Banyak produk-produk usaha desa yang bisa dijual BUMDes dengan harapan berdampak pada perputaran uang sekaligus mendongkrak perekonomian di desa," ujarnya.

Dinas PMD Bintan ikut mendorong desa-desa yang belum membentuk BUMDes agar segera dibentuk, karena BUMDes potensial meningkatkan pendapatan asli desa (PADes). Pihaknya siap menjadi fasilitator dan pembina BUMDes.

BUMDes dikelola penuh masyarakat, di mana mekanisme seleksinya terbuka bagi masyarakat. Pemegang kekuasaan tertinggi BUMDes ialah Musyawarah Desa (Mudes).



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Desa-desa di Bintan kembangkan usaha pariwisata hingga pertanian

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE