Tanjungpinang (ANTARA) - Pemkot Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menyiapkan operasi pasar untuk membantu pemenuhan kebutuhan ayam pedaging bagi masyarakat menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kota Tanjungpinang Robert Lukman mengatakan operasi pasar tersebut direncanakan selama empat hari di Gedung Tengku Mandak, Bintan Center, mulai Rabu (17/12/2025) sampai Sabtu (20/12/2025).
"Selain menyediakan komoditas utama ayam pedaging dan telur, operasi pasar juga menyediakan sejumlah kebutuhan pokok lainnya," kata Robert di Tanjungpinang, Senin.
Baca juga: Disperpusip Natuna dapat DAK nonfisik Rp400 Juta dari pusat
Robert menyebut operasi pasar merupakan solusi jangka pendek guna mengatasi kelangkaan ayam pedaging di Tanjungpinang dalam beberapa hari terakhir.
Pemkot juga telah menyusun rencana kerja bersama dua produsen ayam besar di Bintan dan Asosiasi Peternak Unggas Bintan (APUB).
Ia menjelaskan kelangkaan ayam pedaging di Tanjungpinang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kebakaran yang terjadi di kandang besar milik salah satu produsen ayam pedaging beberapa waktu lalu.
Sebagai perusahaan produsen ayam terbesar di Bintan, katanya, kebakaran itu menyebabkan gangguan pada hasil produksi dan menimbulkan keterbatasan pasokan ayam pedaging untuk Bintan dan Tanjungpinang.
Baca juga: Disperpusip Natuna dapat DAK nonfisik Rp400 Juta dari pusat
Selain itu, kata Robert, keterbatasan pasokan ayam pedaging juga dipengaruhi oleh faktor cuaca yang berdampak pada menurunnya tingkat produktivitas hingga hasil produksi tidak dapat memenuhi permintaan pasar.
Kebutuhan konsumsi ayam pedaging di Tanjungpinang tidak hanya berasal dari pasokan dua produsen besar dan APUB, tapi juga dipenuhi melalui pasokan impor ayam beku.
Selain itu, adanya pengetatan terhadap keluar masuknya produk impor, diduga ikut mempengaruhi pemenuhan kebutuhan ayam pedaging untuk masyarakat Tanjungpinang.
Pantauan terakhir per 15 Desember 2025, lanjut dia, ketersediaan ayam di dua perusahaan besar masih dalam kondisi belum siap panen.
Waktu panen diperkirakan setelah 20 Desember 2025.
"Namun, kita juga menjalin kerja sama dengan peternak mandiri yang tergabung dalam APUB dan diharapkan pemenuhan kebutuhan ayam dapat terbantu," ujarnya.
Baca juga: KJRI Kuching bantu nelayan terdampar di Malaysia untuk pulang
Robert menambahkan kebutuhan konsumsi ayam pedaging untuk Tanjungpinang berkisar antara 4.000 sampai 4.500 ekor per hari.
Kebutuhan ayam pedaging diperkirakan juga bertambah untuk memenuhi kebutuhan dapur makan bergizi gratis (MBG).
"Melalui kerja sama dengan produsen dan peternak mandiri yang tersebar di Bintan dan Tanjungpinang, kita harapkan pasokan ayam pedaging untuk masyarakat Tanjungpinang dapat terpenuhi," sebut Robert.

Komentar