Tim Labfor akan Selidiki Kebakaran Panti Asuhan

id Tim,laboratorium,forensik, Labfor,mabes,polri,medan,Selidiki, Kebakaran, Panti, Asuhan,ummi,fitrah,tanjungpinang

Tim Labfor akan Selidiki Kebakaran Panti Asuhan

Sejumlah polisi dan petugas pemadam kebakaran mengevakuasi jenazah korban tewas kebakaran Panti Asuhan Ummi Al-Fitrah di Batu 5 Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu (27/6) pagi. Pihak kepolisian akan mendatangkan tim Labfor Polri dari Medan untuk meng

Tanjungpinang (ANTARA Kepri) - Kapolres Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, AKBP Suhendri mengatakan akan mendatangkan tim Laboratorium Forensik Polri dari Medan untuk mengetahui penyebab kebakaran Panti Asuhan Ummi Al-Fitrah yang menewaskan seorang anak yang diduga kuat bernama Harris Husin Loli (12).

"Kami akan datangkan Tim Labfor dari Medan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran," kata Suhendri di lokasi kejadian, Rabu.

Korban yang diduga kuat bernama Harris Husin Loli itu menurut Kapolres saat ini sedang divisum di Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau.

"Dugaan kuat sementara korban bernama Harris Husin Loli (12), setelah kami minta data anak-anak panti yang belum ditemukan dari pengurus," ujarnya.

Dari data anak-anak yang menghuni Panti Asuhan Ummi Al-Fitrah, Harris Husin Loli diketahui lahir di Malaysia pada 6 Juli 2000, namun belum bisa dipastikan apakah Harris warga negara Malaysia atau anak dari para mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah yang dideportasi Malaysia menuju Tanjungpinang.

Menurut dia, jika terdapat unsur pidana dalam kebakaran Panti Asuhan Ummi Al- Fitrah itu akan dilakukan proses hukum sebagaimana mestinya.

"Keterangan sementara dari pengurus panti asuhan, api berasal dari lantai dua diduga akibat arus pendek," kata Suhendri.

Salah seorang pengurus Panti Asuhan Ummi Al-Fitrah, Riki mengatakan, api mulai berkobar dari lantai dua yang sudah dijadikan gudang sekitar pukul 09.15 WIB.

"Kami berada didalam panti asuhan bersama anak-anak saat asap tebal dan api telah keluar dari jendela. Saya bersama beberapa pengurus langsung menyelamatkan sekitar 20 orang anak-anak menuju rumah tetangga terdekat," ujarnya.

Menurut dia, dia adalah orang terakhir yang keluar dari panti asuhan usai menyelamatkan anak-anak dan melakukan pengecekan satu-persatu terhadap kamar jika masih ada yang belum keluar.

"Kamar tempat korban ditemukan sudah saya cek, tidak ada lagi orang di dalam sana," ujarnya yakin.

Namun dia menduga, korban tidur dibawah kasur karena tidak pergi sekolah.

"Jika benar itu Harris, memang kebiasaannya tidur dihimpit dengan kasur, agar tidak ketahuan pengurus jika tidak sekolah," katanya.

Total penghuni Panti Asuhan Ummi Al-Fitrah diketahui sebanyak 72 orang, 63 orang anak-anak penghuni panti mulai dari balita hingga mereka yang sudah kuliah di beberapa perguruan tinggi dan sembilan orang pengasuh.

Menurut pengurus, tidak ada satu pun barang atau pakaian anak-anak panti asuhan yang berhasil diselamatkan, sehingga mereka sangat membutuhkan pakaian layak pakai secepatnya.

Selain membakar Panti Asuhan Ummi Al-Fitrah, api juga membakar empat rumah warga yang berada di bagian belakangnya, namun tidak ada korban jiwa dan barang-barang bisa diselamatkan.

Isak tangis pengasuh dan anak-anak panti yang baru pulang dari sekolah menambah kepedihan musibah yang dialami.

"Kita tinggal dimana lagi bu?" tanya salah seorang anak kepada pengasuhnya.

"Kita masih banyak rumah nak," jawab pengasuh yang tidak bisa menahan tangisnya. (KR-HKY)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE