Batam (ANTARA) - Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyatakan pemerintah kota tersebut melakukan efisiensi anggaran dengan nilai mencapai Rp150 miliar.
"Dari Rp150 miliar itu, Rp130 miliar di antaranya dialokasikan untuk kesejahteraan masyarakat," katanya di Batam, Selasa.
Ia menambahkan, sisanya sebesar Rp20 miliar digunakan untuk memenuhi kewajiban mandatori.
Ia menjelaskan pemangkasan anggaran harus dilakukan sesuai dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, terutama pada pos-pos belanja yang dianggap tidak mendesak.
"Rp130 miliar itu yang kami rapatkan. Dan keputusannya angka Rp130 miliar itu kita kembalikan untuk kepentingan masyarakat," kata dia.
Nantinya, alokasi sebesar Rp130 miliar itu digunakan untuk meningkatkan infrastruktur, pengelolaan sampah, serta sektor pendidikan dan kesejahteraan lansia.
Amsakar menjelaskan untuk anak-anak yang akan memasuki jenjang pendidikan SD-SMP dan tidak tertampung di sekolah negeri, maka akan diberikan bantuan SPP dengan besaran sekitar Rp200-Rp250 ribu (SD) dan Rp250-Rp300 ribu (SMP).
“Pemkot meminta Disdik untuk membahas bantuan SPP, dengan besaran. Semuanya kembali ke masyarakat lagi," kata Amsakar.
Untuk peningkatan sektor UMKM, Pemkot Batam mengalokasikan anggaran untuk membantu 1.000 pelaku usaha tambahan tanpa bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu, ia menyebutkan berencana untuk membeli alat berat berupa buldoser yang lebih layak digunakan, serta mobil penyapu jalan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebersihan di kota itu.
Ia mengatakan untuk sektor pembangunan infrastruktur, direncanakan akan memasang lampu jalan di sepanjang jalur menuju Bandara Hang Nadim, serta perbaikan jalan.
"Pemkot juga membeli pompa air untuk menangani masalah banjir di beberapa titik kota," kata Amsakar.
Baca juga: Dispora Batam: Efisiensi tak berdampak pada kegiatan aktivitas kepemudaan
Komentar