Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melakukan pemantauan dana umat secara digital melalui aplikasi Menara Masjid supaya pengelolaan dana itu lebih jelas dan transparan.
Kepala Baznas Kepri Arusman Yusuf mengatakan aplikasi Menara Masjid berfungsi untuk memantau kondisi masjid, termasuk aspek keuangan, jumlah jamaah, inventaris, dan kegiatan lainnya.
"Dengan demikian, pemerintah dapat melihat jumlah dana umat yang beredar dan memastikan pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah lebih transparan," katanya di Tanjungpinang, Jumat.
Arusman menyampaikan dari catatan Baznas Kepri baru terdapat sekitar Rp54 miliar dana umat yang dilaporkan dari total potensi dana umat yang diperkirakan mencapai Rp3 triliun.
Menurut dia masih banyak dana umat yang belum terlaporkan, namun bukan karena disalahgunakan, melainkan belum terdokumentasi dengan baik.
Selain itu, kata Arusman, aplikasi ini juga membantu masjid dalam mengidentifikasi jumlah jamaah, mencatat kegiatan, serta menyalurkan bantuan dengan lebih tepat sasaran.
Ia turut menyampaikan bahwa setiap masjid wajib memiliki unit pengumpul zakat (UPZ) yang disahkan melalui surat keputusan (SK) dari Baznas kota atau provinsi.
“Semua harus terintegrasi agar laporan keuangan dapat dipantau dengan baik,” ujarnya.
Dia menambahkan Baznas Kepri saat ini gencar melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi Menara Masjid kepada pengurus masjid di daerah setempat. Hal ini bertujuan agar pengurus masjid bisa mengoperasikan aplikasi itu dengan baik dan benar, sehingga pengelolaan dana umat lebih transparan untuk kemaslahatan umat.
Baca juga:
Baznas Kepri salurkan 1.000 paket sembako Ramadhan untuk kaum dhuafa
Baznas Kepri targetkan perhimpunan dana ZIS tahun 2025 sebesar Rp15 miliar
Komentar