Palembang (ANTARA) - Sebagian besar warga Palembang meradang dalam sepekan terakhir karena citra daerahnya dinilai telah dirusak oleh pembuat konten kreator Willie Salim setelah aksinya memasak rendang di Pelataran Benteng Kuto Besak membuat heboh di media sosial dalam negeri hingga luar negeri.
Seorang warga Palembang, Riki, di Palembang, Rabu, mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Willie tersebut harus dipertanggungjawabkan, karena menyangkut citra nama besar Kota Palembang, yang selama ini terkenal sebagai kota bersih, aman, rapi, dan indah (BARI).
"Identitas sosial Kota Palembang, harus dipulihkan melalui pertanggungjawaban oleh yang bersangkutan," katanya.
Hal senada dikatakan Irwanto warga lainnya, bahwa masalah rendang ini menjadi perbincangan publik, ia tidak mempercayai rendang sebanyak 200 kilogram itu dapat habis dalam waktu singkat.
Willie Salim sebelumnya memasak rendang sebanyak 200 kilogram di BKB pada Selasa (18/3) sore, untuk dibagikan ke warga. Di tengah proses, ia meninggalkan lokasi dengan alasan ke toilet. Lalu, berselang 1 menit (berdasarkan isi konten nya di media sosial), ia terkejut karena mendapati kenyataan bahwa rendang tersebut raib diambil warga.
Atas kejadian itu membuat warga Palembang tersudut sehingga mendapatkan stigma negatif seiring dengan viral nya konten tersebut.
Sementara ini, Polda Sumatera Selatan sudah menerima dua laporan dari masyarakat terkait konten Willie Salim, yakni dua pelapor merupakan advokat, yakni Ryan Gumay dan Agung Wijaya, sementara pelapor ketiga adalah kreator konten asal Palembang, Rendy Aditya atau yang dikenal dengan nama Rondoot.
Komentar