Emas perhiasan jadi penyumbang utama inflasi di Batam

id kepri batam,tpid,inflasi,emas perhiasan,tarif listrik

Emas perhiasan jadi penyumbang utama inflasi di Batam

Rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang dilakukan di kantor Sekretaris Daerah Kota Batam. (ANTARA/HO-Diskominfo Batam)

Batam (ANTARA) - Komoditas emas perhiasan menjadi penyumbang utama inflasi bulan ke bulan (Maret 2025 terhadap Februari 2025) 0,11 persen di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

“Penyumbang utama inflasi bulan Maret secara m-to-m adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil sebesar 0,07 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi adalah emas perhiasan,” kata Wali Kota Batam Amsakar Achmad dalam keterangan resmi yang diterima di Batam, Selasa.

Secara nasional inflasi bulan ke bulan (Maret 2025 terhadap Februari 2025) 1,65 persen.

Faktor penyebab inflasi disebabkan adanya fluktuasi harga komoditas global seperti emas, minyak yang berdampak pada biaya produksi.

Baca juga: Korban kekerasan di Batam berhasil dapat beasiswa lewat rekomendasi UPTD PPA

Selanjutnya adalah faktor volatilitas nilai tukar dimana nilai rupiah yang lebih lemah yang menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal. Faktor berikutnya adalah adanya gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh faktor eksternal.

Penyumbang utama inflasi bulan Maret 2025 secara y-on-y adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,77 persen.

Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah minyak goreng, santan segar, beras dan mie. Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan andil 0,66 persen.

“Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan. Kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga dengan andil 0,55 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah tarif listrik, sewa rumah dan bahan bakar rumah tangga,” katanya menjelaskan.

Baca juga: UPTD PPA Batam: Sebanyak 89 kasus kekerasan pada triwulan I 2025

Tarif listrik memberikan andil inflasi bulanan sebesar 0,36 persen (bulan ke bulan) yang relatif terkendali jika dibandingkan dengan andil tarif listrik ke inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,18 persen (bulan ke bulan).

Andil tarif listrik yang relatif rendah di Kepri disebabkan oleh tidak berlakunya program diskon tarif listrik di Batam periode Januari-Februari 2025, sehingga Kota Batam tidak mengalami normalisasi tarif di Bulan Maret seperti yang terjadi di hampir semua provinsi lainnya di Indonesia.

Baca juga:
Pemprov dan Pensutra Alliance Berhad bahas potensi investasi di Kepri

Aspabri nilai Terminal Gold Coast di Batam ideal bagi grup tur

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE