Batam (ANTARA) - Satu korban kekerasan di Kota Batam Kepulauan Riau (Kepri) berhasil memperoleh beasiswa pendidikan jenjang perguruan tinggi melalui rekomendasi Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Batam.
Kepala UPTD PPA Kota Batam Dedy Suryadi di Batam Selasa, mengatakan bahwa ini merupakan kali pertama ada korban kekerasan yang berhasil mendapatkan beasiswa kuliah lewat jalur rekomendasi UPTD.
“Alhamdulillah, kami ikut fasilitasi. Kami cari anak yang memang berminat akan beasiswa tersebut, kami bantu urus dokumennya, dan kami usulkan. Akhirnya dia lolos dan dapat beasiswa kuliah,” ujarnya.
Beasiswa ini diberikan melalui program BESTARI (BEaSiswa unTuk Anak peRempuan Indonesia), sebuah program kerja sama antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan Yayasan Khouw Kalbe.
Selain bantuan biaya pendidikan, penerima juga mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas agar bisa menjadi pelopor dan pelapor dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
Baca juga: Kapolri kunjungan kerja ke Kepri
Menurut Dedy, program ini menjadi peluang besar bagi para korban kekerasan untuk bangkit dan membangun masa depan yang lebih baik.
“Kami menawarkan korban-korban dari database kami dan memang yang niat hanya satu ini. Ke depan kami harap dapat membantu fasilitasi lebih banyak lagi,” kata Dedy.
UPTD PPA Batam ke depan akan terus mendorong lebih banyak korban untuk ikut serta program tersebut.
“BESTARI tidak membatasi jumlah pengajuan. Selama ada rekomendasi dari kami, mereka akan diproses. Ini menjadi semangat baru agar para korban tahu, mereka tidak sendirian dan masih punya harapan,” tambahnya.
Dedy mengharapkan ke depannya UPTD PPA dapat mengajukan rekomendasi untuk lebih banyak anak dan perempuan yang telah menjadi korban atau berasal dari kelompok rentan.
Baca juga: Kapolri optimis perekonomian di Kepri terus tumbuh
Komentar